“Singkat kata, bahwa kalau dulu kita tidak terlalu menetapkan harinya, agak fleksibel, nah ini akan kita diskusikan VC Ratio, jadi kapasitas per volume. Jadi jumlah kapasitas dan volume yang lewat itu harus 0,6. Kalau dia di atas 0,6, 0,8 udah rendet," jelas Budi Karya Sumadi.
"Kalau satu, itu macet. Tadi juga saya laporkan ke Pak Presiden bahwa untuk semuanya itu dalam exercise sudah 0,6. Insyaallah, kita bisa menjalani simulasi yang sekarang ini dan bisa terjadi pada saat itu, terutama berkaitan kendaraan darat di Cipali,” tambah Budi Karya Sumadi.
Sebelum adanya arus mudik, Budi Karya Sumadi mengatakan pihaknya akan melakukan survei dua minggu sebelum liburan untuk mengevaluasi kembali situasi.
Kemenhub, Korlantas, dan Jasa Marga terus melakukan manajemen lalu lintas di jalan arteri dan tol lintas utara atau jalur lintas pantai utara (Pantura).
Hal ini dilakukan guna mengantisipasi kemacetan arus mudik Lebaran.
Selain rekayas lalu lintas, Budi Karya Sumadi mengungkapkan kalau jalan arteri yang tadinya sempit sudah diperlebar.
Dengan demikian efektivitas transportasi di jalan Pantura dapat lebih ditingkatkan.
“Jalan arteri ini relatif sudah lebih efektif karena kalau enggak salah tadinya ada jembatan yang menyempit, dari tujuh itu sudah lima atau enam selesai, jadi penyumbatan tinggal satu, sehingga efektivitas lintas utara/pantura itu bisa diandalkan,” tutur Budi Karya Sumadi.
“Kami sudah beberapa kali ke beberapa titik. Dan, minggu lalu saya dan Kakorlantas ke Cipali melihat sendiri bagaimana jalan itu sudah dibuat delapan jalur dan ada jalan yang masih empat jalur."
"Nah empat jalur, yang empat jalur ini atau dua-dua itu sudah ada tambahan rest area. Nah kita harapkan tambahan rest area itu Badan Usaha Jalan Tol itu juga kooperatif, me-manage itu dengan baik.,” pungkas Budi Karya Sumadi.
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar mudik Lebaran 2023 di sini.