Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Jelang KTT ASEAN ke-42, Bandara Komodo Disiapkan untuk Penerbangan VVIP & Komersial

Penulis: Ratna Widyawati
Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ditjen Hubud Kementerian Perhubungan mulai mempersiapkan fasilitas sarana prasarana Bandara Komodo menjelang KTT ASEAN ke-42 yang digelar Mei 2023. Menhub Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo jelang KTT ASEAN ke-42 yang digelar pada 9-11 Mei 2023.

TRIBUNTRAVEL.COM - Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-42 rencananya bakal digelar di Labuan Bajo, Nusa Tenggara Timur pada 9-11 Mei 2023 mendatang.

Guna mendukung kelancaran agenda KTT ASEAN ke-42, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo.

Bandara Komodo di Labuan Bajo, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara Timur. Menhub Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo jelang KTT ASEAN ke-42 yang digelar pada 9-11 Mei 2023. (KOMPAS.COM/I MADE ASDHIANA)

Tak terkecuali Bandara Komodo yang dipersiapkan untuk melayani penerbangan VVIP dan komersial.

Budi Karya Sumadi melakukan pengecekan kesiapan sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo pada Sabtu (8/4/2023) kemarin.

Baca juga: Jadwal & Harga Tiket Pesawat Rute Jakarta-Labuan Bajo, Naik Citilink hingga Garuda Indonesia

LIHAT JUGA:

Dalam tinjauannya, Bandara Komodo akan menjaditempat pendaratan pesawat para delegasi dan tim official baik dari Indonesia maupun dari negara anggota dan mitra negara ASEAN.

“Kami ingin memastikan dukungan dari sektor transportasi berjalan dengan baik, sehingga turut menyukseskan penyelenggaraan KTT ASEAN di mana Indonesia dipercaya sebagai ketua pertemuan, seperti halnya event internasional G20 tahun lalu,” ucap Menhub Budi Karya Sumadi dalam siaran pers resminya.

Budi Karya Sumadi menjelaskan, fasilitas di Bandara Komodo baik di sisi darat maupun sisi udara telah siap untuk melancarkan penerbangan VVIP dan komersial.

Ilustrasi pesawat terbang di landasan pacu. Menhub Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo jelang KTT ASEAN ke-42 yang digelar pada 9-11 Mei 2023. (Flickr.com/ Bernal Saborio)

Baca juga: 7 Destinasi di Indonesia untuk Liburan Seru, Bali hingga Labuan Bajo

“Bandara Komodo akan menjadi titik pertemuan sementara para tamu negara yang hadir di KTT ASEAN. Kita ingin memberikan kesan yang baik kepada para tamu negara,” kata Budi Karya Sumadi.

Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Udara telah melakukan upaya antisipasi dengan menyiapkan bandara alternatif terdekat dengan Bandara Komodo sebagai tempat parkir pesawat para delegasi.

Di antaranya Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bandara Lombok Praya, Bandara Sultan Hasanuddin di Makassar dan Bandara El Tari di Kupang.

Sejumlah fasilitas pendukung lain juga telah disiapkan untuk mendukung kegiatan KTT ASEAN, meliputi fasilitas pemeriksaan Custom, Immigration and Quarantine (CIQ) dan fasilitas helipad untuk medical evacuation.

Selain itu, Budi Karya Sumadi juga meninjau Pelabuhan Multipurpose Wae Kelambu yang telah beroperasi pada 2021 lalu untuk melayani bongkar muat logistik.

Pemandangan Pink Beach dari atas ketinggian, destinasi ini merupakan salah satu tempat wisata di Labuan Bajo. Menhub Budi Karya Sumadi meninjau kesiapan sarana dan prasarana transportasi di Labuan Bajo jelang KTT ASEAN ke-42 yang digelar pada 9-11 Mei 2023. (TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN)

Baca juga: La Moringa, Restoran di Labuan Bajo yang Semua Menunya Dibuat dari Daun Kelor

Baca juga: 5 Tempat Sewa Motor di Labuan Bajo dan Sekitarnya, Tawarkan Alat Transportasi yang Nyaman

Sebelum Pelabuhan Wae Kelambu dibangun, pelayanan kapal penumpang dan kegiatan logistik masih bercampur di pelabuhan Labuan Bajo eksisting yang saat ini menjadi Dermaga Marina.

Kemudian, pemerintah memutuskan untuk membangun Pelabuhan Multipurpose di Wae Kelambu yang berjarak kurang lebih 10 Km -12 Km dari Pelabuhan Labuan Bajo eksisting agar pariwisata di Labuan Bajo lebih maju dan kegiatan logistik lebih optimal.

Halaman
12