TRIBUNTRAVEL.COM - Beberapa waktu lalu sempat viral kelakuan sejumlah turis asing di Bali.
Kelakuan buruk turis asing di Bali menjadi sorotan dan dianggap tidak menghargai budaya lokal.
Baca juga: Chris Hemsworth dan Istri Liburan ke Bali, Pamer Keseruan Naik Motor Pakai Helm
Baca juga: Sempat Tutup selama Nyepi, Operasional Bandara Ngurai Rai Bali Kembali Normal
kelakuan buruk turis asing di Bali mulai dari membuka celana di depan kawah Gunung Agung hingga mengamuk pada pecalang saat perayaan Nyepi 2023.
Dilansir dari Tribunnews, berikut deretan kelakuan buruk turis asing di Bali yang menjadi viral di media sosial.
1. Bule diduga dari Rusia buka celana
Baca juga: Viral Pesawat Super Air Jet Bali-Jakarta Terbang Tanpa AC, Maskapai Beri Penjelasan & Minta Maaf
Warga negara asing yang diduga dari Rusia nekat melepas celana dan merentangkan tangan ke arah depan kawah Gunung Agung, hingga akhirnya viral di sosial media.
Kabar ini pun mendapat sorotan banyak pihak, lantaran Gunung Agung dianggap suci bagi umat Hindu.
Dari informasi yang dia dapat, Kenak menyebutkan turis asing tersebut mendaki ke Gunung Agung tanpa didampingi pemandu.
Rombongan turis asing yang diperkirakan berjumlah tujuh orang itu diduga mendaki pada dini hari, saat tidak ada petugas.
Ketua PHDI Provinsi Bali Nyoman Kenak pun bereaksi keras atas hal tersebut.
Aksi tersebut dinilainya bukan lagi soal kurangnya edukasi terhadap wisatawan, namun memang perilaku turis asing yang tak bisa menghargai kesucian Bali.
Dirinya pun menginginkan adanya penindakan tegas bagi turis asing - turis asing tersebut yang dianggap tak menghargai budaya Bali.
Bahkan harus ada penindakan seperti deportasi.
Mengutip Tribun-Bali.com, dirinya mendukung upaya pihak berwenang seperti Polisi, Kemenkumham, Imigrasi serta Pemerintah Provinsi Bali untuk menindak tegas turis asing- turis asing nakal, maupun pihak lainnya yang melecehkan Bali.
"Penindakan dilakukan untuk mendukung pariwisata Bali yang berkualitas. Tentu dampaknya ada, misalnya kunjungan wisman menurun, tapi kita tidak lagi ingin wisata yang menentukan kuantitas, tapi kualitas," tegasnya.
Baca tanpa iklan