Kronologi Peristiwa
Menurut keterangan dari Sarah, awalnya saat check in di bandara prosesnya normal dan lancar.
Namun, ketika masuk ke pesawat, AC seperti dalam keadaan tidak menyala, hanya ada hembusan angin saja.
"Waktu itu mungkin juga saya berpikir kalau memang cuaca di Bali ini sedang panas, jadi mungkin ACnya pun tidak terasa,” kata Sarah.
"Penumpang pun juga sempat menanyakan ini ACnya nggak nyala atau gimana, tapi jawaban dari pramugari hanya nanti juga akan dingin beberapa saat lagi," imbuhnya.
Selang beberapa saat sekitar 40-50 menit, terdengar suara mesin, tapi tidak terlalu lama.
"Tidak lama setelah itu, kami merasakan pesawat itu turun turun dari ketinggian, lebih rendah dari biasanya dan juga suhu semakin panas, flight attendant pun juga terlihat mulai panik,” jelasnya.
"Dari sini udara sudah semakin panas, sudah pengap, tetapi yang kami sayangkan juga tidak ada penanganan, misalnya pengecekan kesehatan, karena banyak sekali anak kecil di dalam pesawat, ada juga lansia dan juga ibu hamil," tambahnya.
Tak lama kemudian, kapten mengumumkan ada gangguan yang menyebabkan ketidak nyamanan.
"Tidak lama setelah itu Kapten mengumumkan kalau memang betul ada gangguan yang menyebabkan kita tidak nyaman. Situasi juga sudah semakin chaos sudah semakin kacau, makin panas, makin pengap, sudah mulai sulit untuk bernafas," lanjut Sarah.
Baca juga: Super Air Jet Buka Rute Manado ke Balikpapan Mulai Awal April 2023, Terbang 7 Kali Seminggu
Dirut Super Air Jet Minta Maaf
Sementara itu, Direktur Super Air Jet Ari Azhari menyampaikan permohonan maaf atas terjadinya gangguan pesawat Super Air Jet penerbangan nomor IU-737 rute Bali menuju Jakarta.
Ari menjelaskan pesawat berjenis Airbus 320-200 PK-SAW dengan membawa 179 penumpang ini mengalami gangguan pada sistem pengatur tekanan udara di kabin.
Gangguan tersebut muncul ketika pesawat mencapai ketinggian 30 ribu kaki di atas permukaan laut.
"Pada penerbangan dari Bali menuju Jakarta, saat mencapai ketinggian 30.000 kaki di atas permukaan laut, ada indikasi sistem pengatur tekanan udara di kabin tidak berfungsi seharusnya (kurang maksimal). Gangguan ini menyebabkan suhu udara di kabin menjadi lebih tinggi dari semestinya," kata Ari, Rabu (22/3/2023).
Baca juga: Super Air Jet Akan Buka Rute Penerbangan ke Balikpapan dari Batam, Bandung, dan Manado