Di sisi lain, para peziarah juga biasanya bermunajat dengan doa yang ditujukan kepada para wali dan Allah SWT.
Selain ziarah, Makam Sunan Bonang juga menjadi cagar budaya yang masih dilestarikan hingga sekarang.
Di Kompleks Sunan Bonang ada sejumlah benda-benda cagar budaya yang bisa kamu saksikan saat berkunjung.
Di antaranya ada Cungkup Makam Sunan Bonang, Makam Adipatih Kyai Ageng Gemilang, Makam Adipatih Kyai Ageng Boto Abang, Makam Sunan Bonang, Makam Adipatih Kyai Ageng Ngasreh, Makam Adipatih Balewod, Rana, Gapura III, Pendopo Rantai sisi Barat, Pendopo Rantai sisi Timur, Gapura II, Pendopo Depan Timur, Pendopo Depan Barat, dan Gapura I.
Tradisi Bubur Suro
Sebagai tempat istirahat terakhir seorang wali, Makam Sunan Bonang hampir tak pernah sepi pengunjung.
Terutama saat Ramadhan tiba, Makam Sunan Bonang menjadi destinasi favorit warga sekitar.
Sebab tak hanya berziarah dan belajar sejarah, di kompleks makam Sunan Bonang juga biasanya ada tradisi bubur suro saat Ramadhan tiba.
Dikutip dari TribunJatim, bubur suro merupakan masakan warisan Sunan Bonang yang sudah turun temurun sejak 1500 M.
Baca juga: Harga Tiket Masuk Pantai Kelapa Tuban Terbaru, Wisata Seru untuk Liburan Bareng Keluarga
Sesuai namanya, bubur suro sendiri merupakan hidangan bubur yang biasa dimasak dalam porsi besar.
Saat Ramadhan tiba, puluhan kilo beras akan disiapkan bersama dengan daging sapi dan tulang sapi untuk dimasak bersamaan.
Tak lupa diberi tambahan bumbu rempah seperti bumbu gulai sebagai penambah cita rasa dan aroma.
Setidaknya memerlukan waktu tiga jam untuk memasak bubur suro yang diwariskan Sunan Bonang ini.
Setelah matang, bubur suro akan dibagikan secara gratis kepada para warga serta pengunjung makam Sunan Bonang untuk berbuka puasa.
Sebagai informasi, Makam Sunan Bonang ini berlokasi di Gg IV, Kutorejo, Kec. Tuban, Kabupaten Tuban, Jawa Timur.