Alat musik ini memang sudah ada sejak era Hindu-Budha, namun diberi sentuhan baru oleh Sunan Bonang yakni dengan menambahkan rebab dan bonang.
Melalui gemelan inilah, Sunan Bonang juga menciptakan syair-syair sebagai media dakwah.
Di mana dalam syair-syair tersebut tersiratkan ajaran-ajaran Islam agar lebih mudah diterima oleh masyarakat.
Satu di antara syairnya yang cukup populer yakni ada 'Tombo Ati' yang berisikan berisi hukum-hukum serta kewajiban yang perlu dilakukan oleh umat Muslim.
Selain musik, Sunan Bonang juga berdakwah melalui karya satra.
Sama dengan syair, karya sarta dari Sunan Bonang juga berisikan bahan ajaran bernuansa Islami.
Untuk metode ini, karya Sunan Bonang yang paling terkenal yakni ada Suluk Wujil, yang dipengaruhi oleh kitab Al Shidiq karya Abu Sa'id Al Khayr.
Suluk Wujil sendiri merupakan karya sastra Jawa yang mengandung nilai spiritual berupa tasawuf dan pengajaran Islam.
Beli kecap khas Tuba, klikĀ di sini.
Ziarah dan Cagar Budaya Makam Sunan Bonang
Beli buah wisalan atau lontar khas Tuban, klikĀ di sini.
Berkat perannya yang cukup besar di Pulau Jawa, nama Sunan Bonang hingga saat ini masih dikenang cukup baik oleh umat muslim.
Setelah meinggal dunia, Makam Sunan Bonang menjadi tempat ziarah yang ramai dikunjungi oleh wisatawan dari luar daerah.
Saat ini Makam Sunan Bonang menjadi tempat wisata religi yang cukup populer di Tuban.
Di area Makam Sunan Bonang, biasanya umat muslim akan berziarah sambil membaca yasin, tahlil dan doa-doa lainnya.