TRIBUNTRAVEL.COM - MRT Jakarta menjadi salah satu moda transportasi andalan untuk bermobilitas di kawasan ibu kota.
Setiap harinya, MRT Jakarta mampu mengangkut hingga ribuan penumpang.
Volume penumpang yang tinggi terkadang berimbas pula pada meningkatnya jumlah barang tertinggal.
Barang-barang yang tertinggal tersebut tentunya akan diamankan oleh petugas.
Baca juga: Kunjungi Visitor Center MRT Jakarta, Bisa Lihat Temuan Kuno Bawah Tanah
Lantas, bagaimana sih pusat penanganan kehilangan barang di MRT Jakarta?
Yuk kenalan dengan Alya Syalwa, salah seorang petugas MRT Jakarta yang menangani kehilangan barang.
Alya setidaknya tiga kali dalam seminggu berkeliling ke seluruh stasiun MRT Jakarta, sepeti dikutip dari situs resmi MRT Jakarta.
Ia mengumpulkan barang-barang milik penumpang yang tertinggal di stasiun atau di dalam kereta.
Ada bermacam-macam barang yang biasanya tertinggal, mulai dari payung, pakaian, kartu uang elektronik, botol minuman, dompet, hingga uang tunai.
Baca juga: Tingkatkan Layanan, MRT Jakarta Sediakan Mesin Isi Ulang Uang Elektronik Bank di Sejumlah Stasiun
Barang-barang tersebut tercatat lengkap di aplikasi Lost and Found MRT Jakarta.
"Aplikasi yang dikembangkan oleh tim MRT Jakarta ini bersifat online sehingga dapat dilacak oleh petugas terkait di setiap stasiun MRT Jakarta atau staf dari departemen terkait," jelas Alya.
Saat barang ditemukan, lanjut Alya, akan dicatat dan diberi kode QR sehingga memudahkan dokumentasi dan pengecekan statusnya.
Hal serupa juga dilakukan apabila ada penumpang yang melaporkan barang tertinggal atau kehilangan baik di stasiun atau ratangga.
“Kami terima laporannya sedetail mungkin lalu kita bantu cari melalui petugas maupun kamera pengawas (CCTV)," tutur Alya.
"Yang pasti, seluruh barang temuan di stasiun atau di ratangga kami jaga dengan baik sampai ada klaim terverifikasi dari pemiliknya,” tambahnya.
Baca juga: MRT Jakarta Kembali Hadirkan Layanan Berbasis Teknologi Digital, Beli Tiket Jadi Lebih Mudah
Ia menambahkan bahwa loket lost and found center beroperasi setiap hari hingga pukul 17.00 WIB.
Alya menceritakan kalau barang temuan di MRT Jakarta berasal dari berbagai pelaporan.
“Ada dari penumpang yang kehilangan langsung hingga penumpang atau petugas yang menemukan," ungkap Alya.
Biasanya barang tertinggal itu ada di area peron atau di dalam ratangga. Pernah juga di gerai retail stasiun,” imbuhnya.
Baca juga: PT MRT Jakarta Kembangkan Taman Kudus, Siap Jadi Ruang Transit Hijau
Ia menambahkan bahwa masa penyimpangan barang temuan tersebut hingga tiga bulan.
Apabila dalam tiga bulan tidak ada klaim terverifikasi, maka barang tersebut akan disumbangkan ke panti asuhan atau dimasukkan ke program CSR oleh departemen terkait di MRT Jakarta.
Alya juga menyampaikan bahwa penumpang yang merasa kehilangan barangnya di stasiun atau ratangga dapat melapor ke petugas di stasiun atau ratangga, menghubungi call center, atau mengirim pesan ke akun media sosial MRT Jakarta.
Sejak mulai dibuka 2019 lalu, Alya dan rekan satu timnya mencatat lebih dari enam ribu barang tertinggal di area stasiun dan ratangga.
Meskipun tidak menjadi tercantum dalam standar pelayanan minimum oleh pemerintah, sebagai salah satu operator metro pertama di Indonesia, menghadirkan sistem penanganan kehilangan yang baik ialah salah satu upaya PT MRT Jakarta berkomitmen menjadi operator metro berkelas dunia.
Baca juga: MRT Jakarta Resmi Ditetapkan Sebagai Objek Vital Nasional
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita MRT Jakarta, kunjungi laman ini.