TRIBUNTRAVEL.COM - Pada tahun 1940-an, sebuah cerita aneh mulai beredar di surat kabar di seluruh dunia.
Sebuah kapal bernama SS Ourang Medan dilaporkan meledak di dekat Indonesia setelah seluruh awaknya tewas secara misterius.
Baca juga: Uniknya Desain R/P FLIP, Kapal Penelitian yang Terlihat Seperti Akan Tenggelam
Baca juga: DJPL Kemenhub Buka Mudik Gratis Bawa Motor Naik Kapal, Pendaftarannya Dibuka 3 Hari Lagi
Versi yang berbeda dari kisah tersebut sedikit berbeda, bahkan ada yang mengklaim bahwa seorang yang selamat telah terdampar di pantai Kepulauan Marshall.
Dan dengan setiap versi cerita muncul teori baru tentang apa yang sebenarnya terjadi pada kapal tersebut.
Baca juga: Kemenhub Pastikan Kelaiklautan Kapal Penumpang di Kepulauan Riau Selama Masa Angkutan Lebaran 2023
Baca juga: PELNI Siapkan 26 Kapal Penumpang & 42 Kapal Perintis Selama Lebaran 2023
Beberapa mengatakan kapal itu diserang oleh bajak laut.
Yang lain mengklaim itu adalah penyelundupan bahan kimia berbahaya yang mencekik awak kapal dan menyebabkan kapal meledak.
Dan beberapa ahli teori konspirasi bahkan percaya bahwa insiden tersebut memiliki penyebab supernatural.
Sejak pertama kali muncul, legenda Ourang Medan terus berulang-ulang — tetapi apakah kapal itu pernah benar-benar ada? Dan jika demikian, mengapa tidak ada catatan tentang itu?
Legenda Menakutkan SS Ourang Medan
Dilansir dari allthatsinteresting, kisah SS Ourang Medan berbeda tergantung pada sumbernya, tetapi satu versi paling populer dari kisah tersebut menyatakan kapal tersebut berlayar melalui Selat Malaka di beberapa titik selama tahun 1940-an, menurut Ripley's.
Kapal lain yang berada di dekatnya menerima pesan aneh yang datang dari Ourang Medan : “Kami mengapung. Semua petugas, termasuk kapten, tewas di ruang peta dan di anjungan. Mungkin seluruh kru tewas… saya mati.”
Sebuah kapal Amerika bernama Silver Star berangkat untuk menyelidiki.
Saat kapal melintasi Ourang Medan, sekelompok pria menaikinya dan menemukan pemandangan mengerikan menanti mereka.
Seluruh kru sudah meninggal, "giginya terbuka, dengan wajah menghadap ke matahari, menatap, seolah ketakutan ..." Bahkan anjing kapal telah mati di tengah geraman.
Anehnya, bagaimanapun, tidak ada mayat yang menunjukkan tanda-tanda luka fisik.