Mereka juga membutuhkan waktu lebih lama saat di toilet.
Baca juga: Sosok Pendiri Albaik, Restoran Viral Asal Arab Saudi yang Jadi Incaran Jemaah Haji dan Umrah
Baca juga: Kemenag Rilis Rencana Perjalanan Haji 2023, Jadwalnya Mulai Mei hingga Agustus
"Akan ada rekrutmen khusus untuk pengisian tambahan kuota petugas, dan ini difokuskan pada penguatan layanan lansia," tegas Gus Men.
Terkait tambahan kuota jemaah haji, Menag berharap Menteri Tawfiq bisa menyampaikannya lebih awal.
Sebab, selalu saja butuh waktu persiapan dalam proses pengisian kuota jemaah, mulai dari penyiapan dokumen, paspor, pemvisaan, serta penyediaan layanan.
"Saya minta agar tambahan kuota jemaah tersebut disampaikan lebih awal, agar bisa terserap maksimal," tegasnya.
Hal lain yang dibahas dua menteri ini adalah terkait layanan fast track.
Tahun ini, fast track akan kembali dilaksanakan di Bandara Soekarno-Hatta (Soetta), bagi jemaah dari DKI Jakarta, Banten, Lampung, dan sebagian Jawa Barat.
Layanan fast track, sudah dimulai sejak 2018.
Melalui layanan ini, proses imigrasi jemaah haji dilakukan sejak di bandara Indonesia.
Sehingga, jemaah tidak perlu diperiksa paspor dan visanya lagi saat tiba di Arab Saudi.
"Jumlah jemaah yang akan dilayani oleh fasilitas fast track tahun ini baru sebanyak 55.321 jemaah. Saya sampaikan ke Menteri Tawfiq agar bisa ditambah untuk bandara lainnya," tegasnya.
"Menteri Tawfiq akan mempertimbangkan penambahan layanan fast track ini," tandasnya.
Baca juga: Persiapan Ibadah Haji 2023, Menag Tinjau Layanan Transportasi hingga Akomodasi Jemaah
(TribunTravel.com/Rtn)
Baca juga selengkapnya seputar ibadah haji di sini.