TRIBUNTRAVEL.COM - Pemerintah Kota Solo telah memasang penjor dan segala ornamen Hindu guna menyambut Hari Raya Nyepi yang jatuh tanggal 22 Maret 2023 mendatang.
Aksi tersebut menjadi pembuktian Kota Solo, Jawa Tengah yang terus memantapkan diri sebagai identitas kota toleransi.
Suasana Hari Raya Nyepi di Kota Solo bisa dijumpai di sepanjang Jalan Jenderal Sudirman menuju Bali Kota Surakarta.
Melansir Pemkot Solo, Rabu (15/3/2023), penjor sudah terlihat saat memasuki kawasan Gladak ke arah Jalan Jenderal Sudirman.
Baca juga: Kisah Masa Lalu Bengawan Solo, Jadi Andalan Kekuatan Maritim dan Jalur Perdagangan Vital
Berbagai ornamen khas Bali pun terpasang di sepanjang jalan tersebut.
Kawasan di depan Balai Kota Surakarta juga tak luput dari hiasan penjor.
Hiasan yang identik dengan Hari Raya Nyepi ini telah memenuhi sejumlah titik di sekitar Tugu Pamendengan (Tugu titik nol) hingga di dekat jembatan Pasar Gede (di atas Kali Pepe).
Penjor, bagi umat Hindu, tak sekedar memberikan keindahan dan kemeriahan pada saat perayaan atau upacara keagamaan namun juga memiliki makna sakral.
Baca juga: 5 Tempat Makan Nasi Goreng untuk Sarapan Enak di Solo, Ada yang Sudah Eksis Sejak 1969
Makna yang terkandung adalah penjor sebagai simbol rasa syukur dan persembahan pada Bhatara.
Kerja bakti mendirikan penjor dan berbagai ornamen Hindu langsung dikerjakan secara gotong royong oleh umat Hindu yang tergabung dalam Parisada Hindu Dharma Indonesia (PHDI) Surakarta.
Di Plaza Balai Kota Solo juga terpasang panggung kecil bernuansa Hindu.
Dengan latar belakang Trimurti, Dewi Saraswati dan Candi Prambanan, panggung itu menjadi spot warga untuk berswafoto.
Terpasang juga tulisan I Love Solo dan Rajamala, maskot Kota Solo pada panggung tersebut.
Antusias warga yang berfoto mencerminkan masyarakat Solo sangat menyukai keberagaman.
Sama seperti nuansa Imlek yang pernah terpasang di Plaza Balai Kota Solo belum lama ini, nuansa Hindu juga menjadi kerinduan warga Solo akan kehidupan yang rukun dan damai.