Sekitar waktu tersebut, benua itu telah dijajah, dan orang Eropa memerintah rakyatnya sebagai budak.
Mereka mempengaruhi perubahan identitas dari Alkebulan menjadi namanya sekarang.
Sebelum orang Eropa memilih kata Afrika, benua itu disebut dengan banyak nama lain.
Di antaranya Corphye, Ortegia, Libya dan Ethiopia.
Nama-nama lain seperti Tanah Ham, Mother of Mankind, Taman Eden, Benua Hitam, Kerajaan di Langit, dan Tanah Kesh juga telah dipakai.
Lantas, mengapa akhirnya disebut Afrika?
Ada banyak teori yang menjelaskan asal-usul nama benua tersebut.
Pada saat penulisan, belum diketahui secara pasti sumbernya.
Namun, teori-teori di bawah ini menjelaskan bagaimana akhirnya benua terbesar kedua memperoleh nama yang sesuai.
1. Teori Romawi
Beberapa sarjana percaya bahwa kata itu berasal dari Romawi.
Menurut aliran pemikiran ini, orang Romawi menemukan sebuah tanah di seberang Mediterania dan menamainya dengan nama suku Berber yang tinggal di daerah Carnage, yang sekarang disebut Tunisia.
Nama suku tersebut adalah Afri, dan orang Romawi memberi nama Afrika yang berarti Tanah Afri.
2. Teori cuaca
Beberapa percaya bahwa nama Afrika diadopsi dari iklim benua.