Sementara banyak mumi dimakamkan, yang lain dipajang selama festival.
Baca juga: Sulit Dikendalikan, Dampak Kebakaran Hutan di Peru Ancam Keberadaan Machu Picchu
Ada kemungkinan bahwa "Juan" adalah satu mumi yang digunakan untuk perayaan ini, yang akan lebih menjelaskan bagaimana keluarga Bermejo bisa mendapatkannya.
Terlepas dari masa lalu mumi itu, Bermejo menghadapi dakwaan serius terkait pelanggaran hukum warisan budaya Peru.
Menurut Pasal 36 Konstitusi Peru, mumi dilindungi oleh negara:
“Simpanan dan situs arkeologi, bangunan, monumen, tempat, bibliografi dan dokumen arsip, benda seni dan kesaksian dengan nilai sejarah, yang secara tegas dinyatakan sebagai benda budaya, dan sementara yang dianggap demikian, adalah Cagar Budaya Bangsa, terlepas dari kondisi mereka sebagai milik pribadi atau publik. Mereka dilindungi oleh Negara.”
Kementerian Kebudayaan mengatakan bahwa mereka memiliki mumi tersebut “dengan tujuan melindungi dan melestarikan warisan [Peru].”
Jika pengadilan memutuskan Bermejo bersalah karena melanggar undang-undang warisan budaya, dia bisa menghadapi hukuman mulai dari denda hingga hukuman penjara.
Berbicara tentang mumi, para arkeolog sempat menemukan mumi berlidah emas di pemakaman Mesir Kuno.
Dilansir dari thevintagenews, mumi Mesir Kuno, yang diyakini berasal dari Zaman Yunani-Romawi, digali di Quesna, sekitar 35 mil sebelah utara Kairo.
Mengumumkan penemuan tersebut melalui Facebook pada 24 November 2022, Kementerian Pariwisata dan Purbakala Mesir mengungkapkan mumi tersebut, beberapa di antaranya berada di dalam peti kayu, ditemukan di perpanjangan Kompleks Arkeologi Qwaisana.
Sejumlah barang ditemukan bersama mumi, termasuk kalung dan tembikar.
Artefak emas yang diukir berbentuk bunga teratai dan scarab juga ditemukan.
Namun, yang paling menarik dari penemuan baru-baru ini adalah mumi ditemukan dengan lidah emas.
Beberapa juga menampilkan glasir emas di tulang mereka, tepat di bawah linen mereka.
Diyakini bahwa lidah asli mumi dihilangkan selama proses pembalseman dan diganti dengan pelat logam, praktik umum antara 300 SM dan 640 M.