Salah satu sekeringnya adalah 'quick fuse' yang tampaknya ada pada produk saat pertama kali diproduksi, dan yang lainnya dikatakan sebagai 'hobby fuse' yang ditambahkan kemudian.
Sebuah pernyataan tertulis menemukan bahwa tas itu juga berisi korek api, bor nirkabel, dua colokan listrik yang direkatkan dengan selotip hitam, sekaleng butana, dan pipa dengan residu bubuk putih.
Penemuan itu memicu alarm dan bandara dievakuasi sebagai tindakan pengamanan, UniLad melaporkan.
Segera setelah alarm berbunyi, petugas memanggil Muffley untuk menuju ke keamanan bandara tetapi, beberapa menit kemudian, dia terlihat meninggalkan bandara.
Anggota FBI kemudian melacak Muffley di rumahnya dan menangkapnya.
Muffley ditahan pada hari Rabu 1 Maret, dan dijadwalkan untuk menghadiri kemungkinan penyebab dan penahanan sidang hari ini.
Tuduhan terhadap Muffley termasuk kepemilikan bahan peledak di bandara, dan memiliki atau mencoba untuk menempatkan atau mencoba untuk menempatkan bahan peledak atau pembakar di pesawat terbang.
Investigasi atas insiden tersebut dan latar belakang Muffley sedang berlangsung.
Ancaman Bom di Bandara Manchester Bikin FBI Turun Tangan, Semua Penumpang & Barang Bawaan Diperiksa
Baru-baru ini sebuah panggilan berisi ancaman bom di Bandara Manchester membuat agen FBI harus turun tangan menyelidikinya.
FBI bersama dengan Polisi Londonderry, telah meluncurkan penyelidikan atas ancaman bom terhadap penerbangan Spirit Airlines 2025 yang dilakukan di Bandara Regional Manchester Boston (MHT) pada Sabtu (11/1/2023), menurut laporan WMUR-TV dilansir dari Simple Flying, Selasa (14/2/2023).
Ancaman bom
Penerbangan Spirit Airlines 2025, mengoperasikan Airbus A321 dan terdaftar sebagai N682NK.
Saat itu, Spirit Airlines sedang bersiap untuk berangkat ke Bandara Internasional Tampa (TPA), Florida, ketika pusat komunikasi bandara menerima panggilan yang mengindikasikan potensi ancaman bom terhadap penerbangan tersebut, menurut Flightradar24.com.
Tak lama setelah panggilan telepon ancaman bom tersebut, penerbangan tersebut dievakuasi dan digeledah oleh pihak berwenang, termasuk polisi negara bagian, FBI, dan pakar alat peledak lainnya, yang kemudian memastikan bahwa tidak ada ancaman.