Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Dijuluki Kota Air Italia, Kanal Venesia Mengering, Gondola hingga Kapal Tak Bisa Beroperasi

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Foto yang diambil pada 20 Februari 2023 ini menunjukkan gondola diikat di Venice Canal Grande, saat air surut yang parah di kota laguna Venesia, Italia

Dan selama musim dingin, Pegunungan Alpen menerima 53 persen lebih sedikit salju daripada biasanya, yang juga berkontribusi pada kondisi kering di kawasan itu.

Namun, Alvise Papa, kepala kantor pasang surut di Dewan Kota Venesia, mengatakan kekeringan yang mempengaruhi danau dan sungai di dekatnya bukanlah satu-satunya penyebab kekurangan air di Venesia.

Ini disebabkan oleh antisiklon stasioner dengan tekanan tinggi yang mencegah masuknya sistem badai di Mediterania, menghentikan curah hujan, dan memperkuat air surut," katanya.

Karena frekuensi kekeringan yang mengkhawatirkan dan dampaknya yang ekstrem, banyak kelompok pecinta lingkungan, pakar, dan pejabat menyerukan perubahan yang cepat.

"Kami berada dalam situasi defisit air yang telah menumpuk sejak musim dingin 2020-2021," kata pakar iklim Massimiliano Pasqui dari lembaga penelitian ilmiah Italia CNR. "Kami membutuhkan 50 hari hujan."

Ilustrasi kanal di Venesia, Italia. Tahun ini hampir seluruh kanal di Venesia mengering hingga sebabkan gondola dan taksi air berhenti beroperasi. (Flickr/Mike_fleming)

Legambiente, sebuah kelompok lingkungan Italia, menyerukan undang-undang perubahan iklim yang cepat dari pemerintah untuk mencegah masalah di masa depan di daerah tersebut.

Di situs web mereka, grup tersebut mencantumkan prioritas, strategi, dan pencapaian untuk mencegah kekeringan seperti yang saat ini berdampak pada Italia utara.

Dalam pernyataan yang tegas, kelompok tersebut menyimpulkan: "Tidak boleh ada penundaan lagi. Kita perlu mulai mencegah 'darurat air' yang akan semakin mencirikan wilayah kita dengan berhenti memikirkannya hanya ketika kerusakan telah terjadi.

Ambar/TribunTravel