Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Hadapi Masa Angkutan Lebaran 2023, Kemenhub Sudah Bersiap Sejak Awal Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang kereta api yang memadati stasiun selama masa angkutan lebaran.

TRIBUNTRAVEL.COM - Kementerian Perhubungan telah melakukan sejumlah langkah untuk menyiapkan penyelenggaraan angkutan Lebaran 2023 sejak awal tahun.

Hal ini dilakukan Kemenhub agar momen mudik lebaran yang akan berlangsung mulai bulan April dapat berjalan dengan selamat, aman, nyaman dan terkendali.

Ilustrasi penumpang kereta api yang melakukan perjalanan selama masa angkutan Lebaran. (Dok.KAI)

Sejumlah langkah yang dilakukan Kemenhub sejak awal termasuk menyiapkan survey potensi pergerakan mobilitas masyarakat selama angkutan Lebaran 2023.

Kemenhub juga melaksanakan inspeksi keselamatan (ramp check) pada sarana transportasi baik darat, laut, udara dan kereta api.

Baca juga: Jangan sampai Salah, Catat Jadwal Pemesanan Tiket Kereta Api Spesial Lebaran 2023

Di sektor darat, Kemenhub bersama KemenPUPR dan Korlantas Polri telah melakukan pengecekan kondisi jalur pantai selatan dan pantai utara Jawa.

“Pengelolaan arus mudik dan balik lebaran tahun ini sangat menantang yaitu bagaimana mengendalikan lonjakan pergerakan orang yang lebih besar dari tahun lalu, yang prediksinya mencapai 80 juta orang," kata Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi, di Jakarta, Jumat (17/2).

"Lonjakan ini diprediksi akan terjadi karena tahun ini kasus Covid menurun, sudah tidak ada PPKM, dan keadaan ekonomi membaik,” imbuhnya, seperti dikutip dar rilis resmi Kemenhub.

Menhub mengatakan, penyelenggaraan angkutan Lebaran serta angkutan Natal dan Tahun Baru (Nataru) pada tahun 2022 lalu, menjadi modal atau bekal penting untuk meningkatkan kinerja pelayanan angkutan Lebaran tahun ini.

“Dengan pengalaman empiris tahun sebelumnya, kami telah mengidentifikasi sejumlah titik krusial yang berpotensi terjadi masalah jika tidak ditangani dengan baik,” ujar Menhub Budi Karya.

Baca juga: Pastikan Kesiapan Operasional LRT Jabodebek dan KCJB, Kemenhub Gandeng Dua Perusahaan Asal Inggris

Adapun sejumlah hal penting yang telah diidentifikasi diantaranya yang pertama yakni jalur tol Jakarta ke arah Jawa tengah, di mana tol Cipali menjadi titik krusial di arus mudik maupun balik.

Untuk itu, koordinasi intensif dilakukan dengan Korlantas Polri.

“Kami yang membuat regulasi, tetapi penerapan rekayasa lalu lintas, maupun pengawasan dan penindakan dilakukan oleh Korlantas Polri, baik berupa contraflow, one way, dan rekayasa lainnya," tutur Menhub Budi Karya.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi (tengah). (Dok. Kemenhub)

"Selain itu, penambahan rest area di jalur tol dari Jakarta ke arah timur juga perlu dilakukan, karena jumlahnya dinilai kurang,” imbuhnya.

Kedua, yaitu di Pelabuhan Penyeberangan Merak yang pada penyelenggaraan angkutan Lebaran tahun lalu sempat terjadi kepadatan.

Baca juga: Antisipasi Cuaca Buruk, Kemenhub Siapkan Kapal Patroli & Imbau Penumpang Patuhi Aturan Keselamatan

“Sekarang sudah kami siapkan tambahan pelabuhan penyeberangan untuk mengalihkan kepadatan di Merak dan Bakauheni. Di Merak ada Pelabuhan Ciwandan dan di Sumatera kita siapkan Pelabuhan Panjang. Kita harapkan kepadatan di Merak-Bakauheni bisa terpecah,” tutur Menhub Budi Karya.

Halaman
12