Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Penumpang Ramai-ramai Tak Mau Lagi Naik Pesawat Qantas karena Logo Maskapai Diganti

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Qantas, maskapai yang berbasis di Australia ini dikabarkan akan mengganti logo pesawat hingga membuat para penumpang marah dan tak mau lagi naik pesawat itu.

TRIBUNTRAVEL.COM - Belum lama ini dunia penerbangan kembali diramaikan dengan munculnya dugaan bergantinya logo baru maskapai Qantas.

Alih-alih memperbarui aturan bagasi, seragam kru kabin, aturan tempat duduk, hingga aturan penerbangan, Qantas justru akan mengganti logo maskapainya.

Qantas, maskapai yang berbasis di Australia ini dikabarkan akan mengganti logo pesawat hingga membuat para penumpang marah dan tak mau lagi naik pesawat itu. (Flickr/ jason goulding)

Perusahaan Qantas membagikan potret logo baru maskapai mereka di media sosial baru-baru ini.

Bukan respon positif, justru banyak pelancong yang marah dan menyayangkan dengan kebijakan mengubah bentuk dan warna logo tersebut.

Baca juga: Kursi Pesawat Harus Ditegakkan Ketika Lepas Landas dan Mendarat, Pramugari Ungkap Alasannya

Model logo baru pesawat Qantas diunggah ke dalam Facebook resmi perusahaan dengan akun Qantas.

Meski sama-sama masih menggunakan simbol kanguru, tapi ada sedikit perubahan untuk bagian World Pride yang datang ke Sydney.

Logo baru Qantas menampilkan banyak warna, dan disebut-sebut melambangkan bendera LGBTIQ+ dan trans, UniLad melaporkan.

Meski terlihat colorful, tapi sayang banyak pelancong yang memberikan respon negatif atas pergantian logo itu.

Setelah viral di medsos dengan logo baru Qantas, para pelancong mulai mengungkapkan unek-uneknya.

Baca juga: Qantas Hadirkan Fasilitas Khusus Bagi Penumpang dengan Gangguan Pendengaran

Qantas, maskapai yang berbasis di Australia ini dikabarkan akan mengganti logo pesawat hingga membuat para penumpang marah dan tak mau lagi naik pesawat itu. (Facebook Qantas)

Seorang pengguna media sosial mengomentari: "Saya rasa saya tidak akan mempercayai maskapai penerbangan yang berpikir bahwa dua sekrup atau dua mur dapat berfungsi."

Yang lain menambahkan: "Bangun dan bangkrut! Saya benar-benar mencintai Qantas sebagai maskapai penerbangan internasional Australia yang hebat, tetapi saya benar-benar berjuang dengan mereka kehilangan kontak dengan Australia dan menjadi bisnis yang hanya melanjutkan pekerjaan yang harus mereka lakukan. Lupakan agenda politik hari ini dan bahkan blokir pemegang saham anda selama satu atau dua musim dan fokuslah pada hal-hal mendasar."

Ada juga warganet lain yang menuliskan: "Baru saja aku memutuskan untuk terbang dengan maskapai selain Qantas untuk pertama kalinya dalam 25 tahun."

Sementara pelancong lain mengatakan: "Saya bangga tidak menggunakan maskapai ini."

Baca juga: Ancaman Bom di Bandara Manchester Bikin FBI Turun Tangan, Semua Penumpang & Barang Bawaan Diperiksa

Berbicara soal warna yang digunakan dalam logo terbaru Qantas, rupanya bendera pelangi hanyalah langkah yang terlalu jauh bagi sebagian orang.

Namun, pelanggan yang marah dan homofobik adalah yang paling tidak menjadi perhatian utama maskapai.

Qantas, maskapai yang berbasis di Australia ini dikabarkan akan mengganti logo pesawat hingga membuat para penumpang marah dan tak mau lagi naik pesawat itu. (qantas.com)
Halaman
12