Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Onde-onde di Malang Pakai Resep Sejak 1980-an, Sehari Terjual Lebih dari 1.200 Biji

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi onde-onde.

TRIBUNTRAVEL.COM - Pasar Oro-oro Dowo di Kota Malang, Jawa Timur dikenal dengan kulinernya terutama jajanan.

Salah satu yang cukup populer adalah onde-onde sukun di lapak Pak Edy.

Onde-Onde Sukun di Pasar Oro-Oro Dowo Kota Malang sedang digoreng oleh Edy, penjualnya. Setiap hari saat weekday dibuat 800 biji. Saat weekend dibuat 1200 biji onde-onde. (Surya/sylvianita widyawati)

Meski jualan dengan tempat sederhana, namun lapak Pak Edy tak pernah sepi pembeli.

Onde-onde buatan Edy diisi dengan kacang hijau.

Cari tiket kereta api Solo-Malang, klik di sini

Pembeli pun bisa melihat proses pembuatan onde-onde sukun karena tempatnya yang memang terbuka.

Pembeli bisa melihat proses pembuatan adonan onde-onde sampai onde-onde dilumuri wijen.

LIHAT JUGA:

Cari tiket kereta api Malang-Solo, klik di sini

Wijen diletakkan di tampah besar, kemudian onde-onde polos dimasukkan ke dalam tampah.

Setelah itu onde-onde akan digoreng di wajan besar.

"Nanti kalau matang, onde-ondenya mengambang," kata Edy pada Surya Malang.

Onde-onde digoreng selama tujuh menit.

Baca juga: Jadwal Kereta Api dari Malang ke Blitar, Naik KA Matarmaja Tiketnya Mulai Rp 125 Ribu

Saat onde-onde sudah matang, Edy kemudian meniriskannya.

Setelah itu onde-onde dimasukkan ke dalam wadah dus sesuai jumlah yang dibeli pelanggannya.

Halaman
1234