Selain roti, Tip Top Restaurant juga menyajikan western food, Chinese food, Indonesian food, sampai ice cream homemade.
"Jadi menunya makin banyak. Menu andalan untuk western (food) itu di Tip Top, ada beef steak lidah, beef omelette, bitterballen, pancake, seperti itu kalau untuk western," ujar Kus.
Baca juga: Kuliner Malam di Medan, Wajib Coba Mie Ayam Jamur Haji Mahmud yang Legendaris
Namanya sempat dilarang Jepang
Pada zaman penjajahan Jepang tahun 1942, nama Tip Top Restaurant kembali menjadi Jang Kie.
Sebab saat itu, tidak diperbolehkan memakai tulisan apapun dengan menggunakan bahasa Inggris.
"Dalam bahasa Inggris (Tip Top) artinya sempurna. Pada zaman kependudukan Jepang sempat kembali berganti menjadi Jang Kie karena nama Tip Top dianggap kebaratan," ungkap Kus kepada Tribunnews.
Kus menyebutkan, nama Tip Top Restaurant kembali dipakai pada 1945 setelah Indonesia merdeka.
"Setelah merdeka 1945, baru nama Tip Top kembali dipergunakan," tutur Kus.
Cari tempat sewa mobil di Medan, klik di sini
Pernah dikunjungi tentara Belanda
Kus menceritakan, Tip Top Restaurant pernah dikunjungi tentara Belanda sekira tahun 1980.
Bukan operasi militer, tentara Belanda tersebut ternyata hanya ingin memberikan sebuah foto saat ia dan temannya pernah melintas Tip Top Restaurant.
Tentara Belanda tersebut, kata Kus, pernah melintasi Tip Top Restaurant saat masih aktif sebagai tentara.
Saat itu, tentara tersebut aktif sebagai tentara pada Agresi Militer Belanda Kedua sekira tahun 1947.
"Dia bilang ke Bapak saya, Freddy Kelana, bahwa dia dulu saat aktif sebagai tentara pernah melewati Tip Top," ujar Kus.