Abah Dadang berpikir bahwa keadaan tersebut mengganggu lalu lintas, sehingga ia menutuskan untuk pindah.
Cireng Cipaganti sempat vakum karena Abah Dadang kesulitan mencari tempat baru untuk berjualan.
Baru kemudian pada 2002, Cireng Cipaganti pindah di halaman Kantor Pos Cipaganti.
"Alhamdulillah. Saat itu, saya mendapat izin dari kepala kantor pos Cipaganti untuk berjualan di halaman kantor," ungkap Abah Dadang.
Namun karena pelanggan Cireng Cipaganti begitu banyak, Kepala Kantor Pos Cipaganti pun meminta Abah Dadang untuk pindah di tepi jalan.
Di depan Kantor Pos Cipaganti itulah sampai saat ini Cireng Cipaganti selalu dipadati pembeli.
Baca juga: Super Air Jet Akan Buka Rute Penerbangan ke Balikpapan dari Batam, Bandung, dan Manado
Beragam varian rasa
Cireng Cipaganti diolah dengan berbagai varian rasa, mulai dari sambal kacang, keju, abon, sosis, sampai kornet.
Namun menurut Abah Dadang, cireng dengan isian sambal kacang menjadi yang paling favorit.
"Kalau yang paling digandrungi masyarakat itu cireng sambal kacang. 90 pesen produk kami itu cireng sambal kacang," ujar Abah Dadang kepada Tribun Jabar.
Meski demikian, ada juga beberapa pembeli yang menyukai cireng dengan isian keju ataupun kornet.
Meski bagian luar Cireng Cipaganti cukup garing, namun pada bagian dalamnya kenyal dan tidak alot.
Seporsi Cireng Cipaganti dibanderol dengan harga yang cukup terjangkau.
Untuk cireng isi sambal kacang dibanderol Rp 15.000 per porsi, sedangkan cireng isian lain dihargai Rp 22.500 per porsi berisi 10 cireng.
Selain cireng, Cireng Cipaganti juga menyediakan cilok seharga Rp 15.000 per porsi dan seblak yang dibanderol Rp 10.000 per porsi.