Lebih dari 600 orang dilaporkan tewas di seluruh wilayah yang terkena dampak, baik Turki maupun Suriah.
Menurut Wakil Presiden Turki Fuat Oktay, sekira 1.700 bangunan rusak di 10 pusat kota Turki.
3 WNI Jadi Korban Luka Gempa di Turki, KBRI Beri Sejumlah Imbauan
Gempa dahsyat baru saja melanda sejumlah wilayah yang ada di Turki pada Senin (6/2/2023) pukul 04.17 waktu setempat.
Diketahui gempa berkekuatan magnitudo 7,8 mengguncang kawasan Turki Selatan hingga mengakibatkan ratusan orang meninggal dunia.
Beruntungnya hingga saat ini tidak ada laporan Warga Negara Indonesia (WNI) menjadi korban meninggal menurut Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Ankara, Turki.
Namun ada tiga orang dari WNI di Turki dikabarkan telah mengalami luka-luka dan saat ini sudah dirujuk ke rumah sakit terdekat.
Baca juga: 42 Fakta Unik Turki, Negara yang Terletak di Benua Asia dan Eropa
Satu di antara WNI tersebut saat itu sedang berada di Kahramanmaras sementara 2 lainnya di Hatay.
Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemenlu), Selasa (7/2/2023), KBRI Turki mengatakan pusat gempa berasal dari Provinsi Kahramanmaras dengan jarak kurang lebih 600 km sebelah tenggara Ankara.
Kemudian menjadi cukup dahsyat setelah disusul gempa lanjutan magnitudo 6,4 dan magnitudo 6,5 di Prov Gaziantep kurang lebih 700 km sebelah tenggara Ankara.
Akibatnya dilaporkan ada 912 orang meninggal dunia, 5385 orang terluka, dan sejumlah bangunan yang runtuh dan rusak berat akibat gempa.
Mengetahui hal itu, saat ini pihak KBRI telah melakukan sejumlah upaya.
Di antaranya dengan melakukan koordinasi bersama beberapa pihak, mulai dari otoritas lokal daerah terdampak, Satgas Perlindungan WNI dan PPI di sekitar lokasi.
Baca juga: Turki Resmi Ganti Nama jadi Türkiye, Ini Makna dan Alasan di Baliknya
"Presiden Erdogan telah berkomunikasi dgn Gubernur Kahramanmaras, ia menyampaikan pesan duka kepada masyarakat terdampak sekaligus menginfokan bahwa pihaknya telah mengerahkan tim SAR dari seluruh Turki," jelas KBRI Ankara.
"Mendagri Suleyman Soylu juga menyampaikan bahwa prioritas saat ini adalah penyelamatan korban yang terjebak di reruntuhan dan bantuan darurat masyarakat terdampak," tambah KBRI Ankara.