Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Penampakan Boneka Unik di Cap Go Meh Bogor, Punya Cerita Mistis: Melawan Roh Jahat

Penulis: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi pertunjukan barongsai dalam perayaan Imlek dan Cap Go Meh.

Namun karena hasilnya terlalu berat hingga 50 kilogram, akhirnya baju Nyerere diganti menggunakna bahan lain agar bisa diangkut untuk dipindahkan.

Baca juga: Hadiri Festival Cap Go Meh di Singkawang, Erick Thohir Nyicip Bubur Pedas hingga Bakmie Campur

Ilustrasi lidi yang terbuat dari daun pohon kelapa (Flickr/Harry JH)

Punya Cerita Mistis

Hadirnya Nyerere di Cap Go Meh tentu membuat publik terkesima karena bentuknya yang besar dan unik.

Namun di sisi lain, ada cerita mistis di balik pembuatan Nyerere.

Dadan menambahkan, ada alasan khusus kenapa Nyerere dibuat menggunakan bahan lidi.

Pembuatan Nyerere menggunakan sapu lidi ini terinspirasi dari cerita zaman dulu mengenai lidi.

Menurut filosofi zaman dulu, lidi umum digunakan sebagai penangkal roh jahat.

"Menurut kita mah hanya filosofi aja, dulunya buat menghadang roh-roh jahat," kata Dadan.

Seni Burok di Cap Go Meh Bogor

Selain Nyerere, ada seni-seni lain yang turut memeriahkan Cap Go Meh di Bogor.

Satu di antaranya ada Seni Burok dari klompok seni Surya Kencana Cirebon.

Baca juga: Jadwal & Rute Festival Naga Puncak Perayaan Cap Go Meh Pontianak 2023

Kesenian Burok Cirebon ikut meriahkan parade budaya Cap Go Meh 2023 Kota Bogor, Minggu (5/2/2023). (TribunnewsBogor.com/Naufal Fauzy)

Berbeda dari Nyerere, Seni Burok ini lebih colorful dan dapat ditumpangi oleh orang-orang.

Umumnya, Burok digunakan sebagai transportasi mengarak bocah sunatan atau di acara hajatan.

"Ini namanya Burok, buat acara anak sunat, buat hajatan lainnya," kata Toni, perwakilan kelompok Suryakencana Cirebon kepada TribunnewsBogor.com.

"Yang naik nanti bebas siapa saja, kalau situ mau naik silahkan," canda Toni.

Halaman
123