TRIBUNTRAVEL.COM - Tahukah kamu bahwa ada kereta api yang nggak diharapkan untuk beroperasi?
Ya, namanya adalah Kereta Penolong.
Kereta Penolong tentu tidak diharapkan untuk beroperasi.
Sebab jika Kereta Penolong beroperasi, artinya ada keadaan darurat yang mengganggu perjalanan kereta api.
Baca juga: Viral Rombongan Orang Main Kuis di Gerbong Bikin Kesal Penumpang Kereta Api, KAI Angkat Bicara
Melansir akun Instagram @kai121_, Kereta Penolong berfungsi melakukan evakuasi sarana kereta api seperti kereta, gerbong atau lokomotif ketika terjadi gangguan dalam perjalanan.
Kereta Penolong yang saat ini dimiliki perkeretaapian Indonesia adalah generasi terbaru.
Diluncurkan pada 15 Maret 2019, Kereta Penolong dilengkapi fasilitas IGD untuk evakuasi penumpang dan petugas yang mengalamai luka-luka.
Kereta Penolong diproduksi oleh Balai Yasa Yogyakarta menggunakan metode alih fungsi dari KRD (kereta rel diesel).
Jadi, Kereta Penolong tak perlu ditarik lokomotif dan bisa lebih cepat mencapai lokasi kejadian.
Dalam operasionalnya, Kereta Penolong terdiri dari 2 bagian.
Kereta Penolong bagian 1 merupakan kereta yang berisi alat-alat untuk melakukan evakuasi sarana kereta api.
Alt-alat tersebut berfungsi jika terjadi bencana alam seperti longsor dan peristiwa luar biasa hebat (PLH) seperti anjlok, terguling atau kecelakan kereta api lainnya.
Baca juga: Jelang Pengoperasian Kereta Api Makassar-Parepare, Bagaimana Persiapan KAI?
Sedangkan fasilitas di ruang Kereta Penolong bagian 2 berfungsi untuk mengevakuasi korban yang dilengkapi dengan berbagai fasilitas medis.
Kehadiran Kereta Penolong ini merupakan invasi KAI di sisi keselamatan penumpang dan kru kereta api saat dalam kondisi darurat.
Walaupun fungsi keretanya lengkap, mari berharap agar kereta penolong ini tetap tersimpan dan dirawat di dipi lokomotif saja, ya!
Baca juga: Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Hampir Rampung, Ditargetkan Beroperasi Komersial pada Juli 2023