Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

3 Destinasi dengan Perayaan Cap Go Meh Meriah, Pawai Tatung Singkawang Kembali Digelar

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Parade tatung disepanjang Jalan Diponegoro kota Singkawang pada gelaran Cap Go Meh 2019 di Singkawang, Kalimantan Barat, Selasa (19/2/2019). Pawai Tatung dalam perayaan Cap Go Meh 2023 akan kembali digelar.

Di Tiongkok,  festival Cap Go Meh disebut Yuan Xiao atau Shang Yuan.

Dalam bahasa Inggris, festival setelah Imlek ini juga dikenal dengan nama Lantern Festival atau Festival Lampion.

Baca juga: 5 Kuliner Khas Pontianak Cocok Disantap saat Perayaan Cap Go Meh, Wajib Cicipi Legitnya Roti Srikaya

Sejarah Perayaan Cap Go Meh

Perayaan Cap Go Meh sendiri diperkirakan telah ada sejak 2.000 tahun yang lalu, yaitu pada zaman Dinasti Han di China.

Dalam masa pemerintahan Dinasti Han, biksu Budha diharuskan membawa lentera untuk ritual.

Lentera tersebut akan diterbangkan sebagai simbol melepas nasib buruk di masa lalu, dan menyambut nasib baik di masa depan.

Maka dari itu, setiap perayaan Cap Go Meh, dapat ditemui banyak sekali hiasan lentera merah.

Kadang-kadang, terdapat tempat perayaan Cap Go Meh yang melepaskan lentera bersama-sama.

Tradisi Cap Go Meh

Dilansir kompas.com, berbagai tradisi mengiringi perayaan malam puncak Tahun Baru Imlek, Cap Go Meh.

Secara umum, Tradisi Cap Go Meh dimulai dari memasak hidangan khas seperti kue keranjang atau ti kwe.

Hidangan serupa dodol china ini disantap bersama keluarga saat perayaan Imlek.

Selain itu, berbagai pertunjukkan digelar selama puncak perayaan.

Masyarakat akan menggelar arak-arakan Toapekong, yakni patung dewa-dewi yang berada di kelenteng ke jalan untuk menolak bala di jalan yang dilaluinya.

Toapekong diarak dengan pertunjukkan singa Barongsai dan naga Liong.

Ada juga atraksi yang menyeramkan seperti Tatung yang sering digelar di Kota Singkawang, Kalimantan Barat.

(TribunTravel.com/KurniaHuda)

Baca artikel lainnya seputar Cap Go Meh di sini