TRIBUNTRAVEL.COM - Bandara Internasional Soekarno-Hatta Tangerang, Banten masih menjadi bandara tersibuk yang digunakan untuk bepergian jalur udara.
Baru-baru ini, Bandara Internasional Soekarno-Hatta kembali menghadirkan fasilitas canggih untuk menunjang kelancaran pengamanan.
Tepatnya di Terminal 2 Bandara Internasional Soekarno-Hatta, kini sudah terpasang fasilitas autogate.
Kantor Imigrasi Kelas I Khusus TPI Bandara Internasional Soekarno-Hatta, menghadirkan fasilitas canggih itu khusus untuk penumpang yang melakukan rute penerbangan internasional.
Baca juga: Jelang KTT ASEAN ke-42, Fasilitas Sarana & Prasana Bandara Komodo Mulai Disiapkan
Fasilitas autogate ini digunakan untuk mendeteksi paspor elektronik penumpang.
Seperti diketahui, Indonesia juga memiliki paspor biasa dan paspor elektronik yang sah digunakan untuk bepergian antar negara.
Fasilitas canggih autogate di Terminal 2 Bandara Soetta tersebut digadang-gadang mampu mendeteksi identitas penumpang pesawat.
Tak hanya itu, lebih menariknya lagi bisa mengidentifikasi catatan kriminal seseorang.
Direktur Jenderal Imigrasi, Silmy Karim menjelaskan, pengoperasian teknologi di atas menyusul diaktifkannya kembali autogate di Terminal 3 pada medio Januari 2023.
"Sekarang kami hadirkan kembali dengan mesin yang baru, lebih canggih dan modern. Selain bisa membaca wajah dan data penumpang, juga bisa membaca track record, misalnya dia ada catatan kriminal," terang Silmy, Kamis(26/1/2023).
Total ada 10 unit autogate baru yang dioperasikan di Terminal 2 terbagi di area keberangkatan dan kedatangan internasional.
Baca juga: Pasca Pesawat Lion Air Tabrak Garbarata, Otoritas Bandara Lakukan Penyelidikan
Menurutnya Silmy, hadirnya autogate ini menjadikan Indonesia sejajar dengan negara lain dari segi kemajuan teknologi
Terutama pada sektor pemeriksaan paspor elektronik antar negara baik di bandara ataupun pelabuhan.
"Kita bisa praktikan kemajuan teknologi, digitalisasi dengan layanan keimigrasian, ini bisa mensejajarkan Indonesia dengan negara-negara lain," katanya.
Kendati demikian, Silmy memastikan kalau mudahnya pemeriksaan paspor itu tidak akan membeli ruang untuk tindakan penyelewengan keimigrasian.