Hal itu merupakan bentuk komitmen pemerintah dalam mendukung kesucian dan kelestarian warisan leluhur nusantara.
"Pemerintah telah memberikan ruang bagi Hindu untuk memanfaatkan Candi Prambanan dalam kepentingan agama, sekarang saatnya kita tunjukkan komitmen dan soliditas bersama dalam menjaga kesucian dan kelestariannya" ungkap I Nengah Duija.
"Keterbukaan akses Candi Prambanan untuk peribadatan ini baru kita dapatkan, tentunya masih ada hal-hal yang perlu diadaptasikan, untuk itu Bimas Hindu sangat terbuka dengan masukan dari umat," lanjut I Nengah Duija.
Baca juga: Intip Lucunya Potret Cucu-cucu Jokowi yang Diajak Liburan ke Candi Prambanan Jogja
I Nengah Duija mengungkapkan, persembahyangan Hari Suci Siwaratri di Candi Prambanan kali ini diikuti umat Hindu dari berbagai daerah.
Di antaranya sendiri ada dari Jakarta, Yogyakarta, Klaten dan Boyolali yang melakukan persembahyangan di zona I Candi Prambanan saat malam hari.
Setelah pagi hari tiba, semua umat Hindu di Candi Prambanan melanjutkan persembahyangan di lapangan Garuda Mandala.
Dikutip dari Instagram resmi @media_twc, acara Hari Suci Siwaratri diawali dengan prosesi persembahyangan bersama.
Dalam hal ini dilakukan beberapa prosesi seperti pembersihan panyalakan, durmanggala, dan prayascitta.
Setelah itu dilanjutkan dengan menghaturkan caru ekasata, dan persembahyangan bersama umat.
"Hari Raya Siwaratri yang dilaksanakan setahun sekali setiap purwaning tilem ke-7 (sasih kepitu) tahun Caka ini merupakan hati pemujaan terhadap Sang Hyang Widhi dalam manifestasi-Nya sebagai Dewa Siwa," tulis @media_twc.
Baca juga: Rekomendasi 5 Hotel Murah Dekat Candi Prambanan, Bikin Momen Liburan Makin Hemat
Baca juga: Tiket Early Bird Prambanan Jazz Festival 2023 Ludes, Intip Line Up Musisi yang Jadi Bintang Tamu
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Candi Prambanan di sini.