Dalam kesempatan tersebut, Menhub Budi Karya mengatakan bahwa saat ini banyak negara yang berkeinginan untuk melakukan investasi membangun infrastruktur transportasi di Indonesia, khususnya MRT.
“Jepang dan Inggris merupakan dua mitra strategis Indonesia yang telah banyak melakukan kerja sama yang saling menguntungkan di berbagai bidang, termasuk sektor transportasi,” ucap Menhub Budi Karya.
Dengan adanya nota kesepahaman ini, Menhub Budi Karya berharap menjadi langkah awal percepatan pengembangan MRT di Jakarta.
Dengan demikian, dapat menjadi solusi mengurangi kemacetan dan juga sebagai moda transportasi publik yang ramah lingkungan.
Sehingga mampu mengurangi polusi dan meningkatkan kualitas udara bersih.
Menhub Budi Karya menjelaskan, momentum Presidensi Indonesia dalam KTT G20 dimanfaatkan untuk mencari peluang kerja sama pembangunan infrastruktur transportasi dengan banyak negara, melalui pendanaan kreatif non-APBN.
Hal ini dilakukan agar pembangunan infrastruktur transportasi dapat terus dilakukan dalam rangka meningkatkan konektivitas dan daya saing negara, di tengah keterbatasan APBN.
Menhub Budi Karya menyatakan, “Sebagaimana amanat bapak Presiden bahwa pengembangan angkutan massal perkotaan seperti MRT Jakarta sangat penting untuk terus dilakukan.
Saat ini DKI Jakarta dinilai sebagai kota yang cukup representatif untuk percontohan pengembangan angkutan massal perkotaan.
Tempat-tempat lain yang sekarang sedang akan dilakukan studi berkaitan dengan MRT dan LRT yaitu Medan, Bandung, Surabaya, dan Bali."
Baca juga: Penumpang Wanita Mendadak Jongkok di Gerbong MRT, Buang Air Kecil Sembarangan
(TribunTravel.com/mym)
Untuk membaca artikel terkait berita MRT Jakarta, kunjungi laman ini.