Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

4 Tradisi Perayaan Imlek yang Begitu Identik di Jawa Tengah, Ada Grebeg Sudiro hingga Tuk Panjang

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kera raksasa memeriahkan acara Grebeg Sudiro di Solo, Minggu (31/1/2016). Grebeg Sudiro merupakan acara menyambut tahun baru Imlek Kera Api dan merupakan wujud alkulturasi di Solo khususnya di Kelurahan Sudiroprajan, Jebres.

TRIBUNTRAVEL.COM - Hari Raya Imlek yang juga sebagai Tahun Baru China memberikan momen yang paling ditunggu-tunggu.

Sebab, setiap Tahun Baru Imlek ada tradisi atau perayaan yang berbeda-beda desetiap daerahnya.

Ilustrasi pertunjukan barongsai, yang identik hadir untuk memeriahkan perayaan Tahun Baru Imlek. (Fickr/Brian Jeffery BeggerlyIkuti)

Imlek sudah menjadi tradisi perayaan bersama-sama yang identik dengan simbol keberuntungan dan rezeki.

Tradisi Imlek setiap daerah memiliki ciri khas terutama di Jawa Tengah.

Baca juga: Kuliner Siang Enak Dekat Klenteng Sam Poo Kong Semarang, Bisa Kunjungi saat Libur Imlek

Beberapa daerah di Jawa Tengah merayakan tradisi menyambut Tahun Baru Imlek dengan beragam kegiatan seperti kirab budaya.

Dikutip dari akun Twitter Ganjar Pranowo, Sabtu (21/1/2023), berikut 4 Tradisi Perayaan Imlek yang begitu Identik di Jawa Tengah.

Tonton juga:

1. Grebeg Sudiro

Grebeg Sudiro merupakan kirab budaya yang akan diarak mealui rute mengelilingi kampung Pecinan Solo, Jawa Tengah tepatnya di Kelurahan Sudiroprajan.

Grebeg Sudiro akan diadakan oleh masyarakat setempat.

Imlek di Kota Solo sudah berbaur dengan kebudayaan Jawa.

Berbaurnya kedua kebudayaan tersebut dapat diwijudakan dalam Grebeg Sudiro.

Peserta menunjukkan kebolehannya saat atraksi liang liong di Grebeg Sudiro. Tradisi perayaan memperingati Tahun Baru Imlek. (TRIBUNSOLOTRAVEL.COM/EKA FITRIANI)

Baca juga: Panduan Merayakan Tahun Baru Imlek 2023 di Singapura

2. Gotong Toa Pe Kong

Di Tegal ada acara tradisional untuk memperingati Tahun Baru Imlek.

Tradisi ini dinamakan Gotong Toa Pe Kong yang digelar oleh masyarakat keturunan Tionghoa.

Halaman
1234