Sebuah panel untuk menyelidiki penyebab kecelakaan pesawat itu pun telah dibentuk.
Dari total penumpang yang menjadi korban, 53 di antaranya disebut merupakan warga Nepal, lima warga India, empat warga Rusia, dan dua warga Korea.
Baca juga: Pramugari Ungkap Cokelat Toblerone Bisa Jadi Cara Mudah untuk Upgrage Kursi Pesawat Gratis
Ada juga satu penumpang masing-masing dari Irlandia, Australia, Argentina, dan Prancis.
Ratusan tentara Nepal pun tengah terlibat dalam operasi di lokasi kecelakaan di Ngarai Seti yang berjarak hanya 1,5 kilometer dari bandara Pokhara.
Kecelakaan penerbangan bukan merupakan hal yang jarang terjadi di Nepal.
Seringkali karena landasan pacu yang jauh serta perubahan cuaca tiba-tiba yang dapat menyebabkan kondisi berbahaya.
Baca juga: Tim Penyelamat Temukan 14 Orang yang Tewas dalam Kecelakaan Pesawat di Nepal
Baca juga: Nepal Akan Pindahkan Base Camp Everest Akibat Gletser Mencair, Lokasinya 400 Meter Lebih Rendah
Sebelum jatuhnya pesawat Yeti Airlines, sebuah pesawat Tara Air jatuh pada Mei 2022 di Distrik Mustang, Nepal utara yang menewaskan 22 orang.
Lalu beberapa tahun sebelumnya, tepatnya pada awal 2018, sekira 51 orang tewas ketika penerbangan Amerika Serikat (AS) menuju Bangla yang berangkat dari Dhaka di Bangladesh terbakar saat mendarat di Kathmandu.
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Pilot Pesawat Yeti Airlines yang Jatuh di Nepal Berupaya Menghindari Tabrak Permukiman.
Baca tanpa iklan