Ada juga yang kemudian terjatuh saat pembagian tersebut, termasuk warga lanjut usia.
Selain itu juga ada juga yang sampai sandal harus putus akibat rebutan isian jodang.
Baca juga: Grebeg Sudiro Digelar, Jembatan Pasar Gede Solo hingga Simpang Warung Pelem Ditutup Malam Hari
Tak sampai enam menit, kue keranjang dan isian jodang lainnya telah ludes diambil warga yang hadir saat Grebeg Sudiro.
Grebeg Sudiro menjadi tradisi Imlek di Indonesia yang terbilang cukup menarik dan unik, dilaporkan Kompas.com.
Hal ini karena adanya proses akulturasi yang harmonis antara budaya Jawa dengan budaya masyarakat Tionghoa.
Salah satu wujud akulturasi tersebut hadir dalam bentuk gunungan.
Apabila biasanya gunungan berisi hasil Bumi, maka gunungan pada tradisi Grebeg Sudiro akan berisi kue keranjang, penganan khas dalam tradisi Imlek.
Baca juga: Siap-siap Dibuka, Solo Safari Dapat Puluhan Penghuni Baru dari Jawa Timur dan Bogor
Baca juga: Sensasi Menyantap Steak Enak dan Nikmat di Solo, Rasa Sultan Harga Pinggiran
Ada pula gunungan kecil yang berisi kue tradisional lain mulai dari cakwe, janglut, bakpao, onde-onde, gembukan, keleman, dan lain sebagainya.
Gunungan-gunungan tersebut biasanya akan diarak bersamaan dengan parade kesenian dan budaya Tionghoa dan budaya Jawa, untuk kemudian dibagikan kepada masyarakat.
Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul 4.000 Kue Keranjang di Grebeg Sudiro 2023 Ludes dalam 6 Menit, Diperebutkan Warga Sampai Rela Jatuh.