TRIBUNTRAVEL.COM - Dewa ular berbulu dari dunia Maya kuno yang dikenal sebagai Kukulkan pernah hadir di Mesoamerika sampai penjajah Spanyol tiba.
Spanyol meninggalkan orang Maya dan semua dewa mereka dalam reruntuhan.
Baca juga: Viral Seorang Wanita Panjat Kuil Maya Kuno dan Menari, Perilakunya Picu Kemarahan
Baca juga: 5 Penemuan Sejarah Paling Mengejutkan Tahun 2022, Termasuk Kota Maya di Meksiko
Kukulkan dikatakan menjaga kota bersejarah Chichen Itza, tempat sebuah kuil besar dibangun untuk menghormatinya.
Saat ini, dewa pencipta yang menakutkan terus menjadi simbol penting budaya dan warisan penduduk asli Meksiko.
Dunia kuno Maya
Baca juga: Mengenal Day of the Dead, Perayaan Halloween di Meksiko yang Unik dan Penuh Warna
Dilansir dari thevintagenews, Yucatec Maya adalah salah satu masyarakat paling maju di dunia kuno.
Orang Maya pertama adalah pemburu-pengumpul yang tiba di daerah Yucatán di Meksiko sekitar 2500 SM.
Suku Maya awal membudidayakan jagung, atau jagung, yang akan menjadi bagian penting dari makanan dan kehidupan sehari-hari mereka.
Permukiman segera terlihat tersebar di sekitar ladang jagung yang luas dan hutan hujan lebat.
Sepanjang sejarah mereka, suku Maya dikenal karena pemecahan masalah dan kecerdikannya yang kreatif.
Antara 300 dan 900 M suku Maya membangun beberapa kota besar, termasuk yang sekarang menjadi reruntuhan ikonik Chichen Itza dan Uxmal yang masih berdiri sampai sekarang.
Suku Maya adalah petani dan pembangun terampil yang merancang seluruh saluran air di tengah hutan hujan.
Pada 300 SM suku Maya mengadopsi sistem hierarkis yang diperintah oleh raja dan bangsawan, memungkinkan peradaban Maya berkembang menjadi kerajaan dan masyarakat yang sangat terstruktur yang hidup dari pertanian.
Spiritualitas adalah salah satu unsur pembangun kehidupan Maya, sebagaimana dibuktikan dengan banyaknya situs upacara yang dibangun di seluruh dunia Maya.
Di kota Tikal, misalnya, lebih dari 10.000 bangunan dijejalkan ke dalam area seluas enam mil persegi.