Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Penumpang Angkutan Umum Tembus 10 Juta Orang saat Libur Nataru 2023

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi penumpang kereta api memadati stasiun pada masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2023.

Di sisi lain, ada 109.331 kendaraan yang meninggalkan Jabotabek.

“Dengan adanya peringatan cuaca ekstrem yang terjadi di akhir tahun hingga awal Januari 2023, kami mengimbau masyarakat untuk tetap waspada, hati-hati, selalu update dengan informasi cuaca terkini, serta tetap mengutamakan aspek keselamatan,” tutur Adita.

Calon penumpang pesawat sedang antri untuk meletakkan bagasi sebelum berangkat ke tempat tujuan di Bandara Soekarno Hatta Tangerang (Warta Kota/Nur Ichsan)

Pemantauan pergerakan penumpang dan kendaraan dilakukan di 111 terminal, 22 pelabuhan penyeberangan, 51 bandara, 110 pelabuhan laut, 13 daop/divre, serta 4 gerbang tol.

Kemenhub masih akan terus melakukan pemantauan pergerakan penumpang dan kendaraan di masa libur Natal dan Tahun Baru 2023 hingga penutupan posko pada 4 Januari 2023.

Baca juga: Kemenhub Bangun dan Kembangkan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Selatan

Antisipasi Cuaca Buruk, Kemenhub Siapkan Kapal Patroli & Imbau Penumpang Patuhi Aturan Keselamatan

Kementerian Perhubungan (Kemenhub) melalui Direktorat Jenderal Perhubungan Laut menyiapkan sejumlah langkah mitigasi sebagai langkah antisipasi menyusul adanya prediksi cuaca ekstrem di beberapa wilayah di Indonesia.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) mempredisksi cuaca ekstrem terjadi pada periode 26 Desember pukul 07.00 WIB hingga 27 Desember 2022 pukul 07.00 WIB.

Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai (KPLP), Capt. Mugen S Sartoto menyebutkan bahwa saat ini cuaca buruk dan gelombang tinggi terjadi di sejumlah perairan di Indonesia yang tentunya berdampak terhadap keselamatan pelayaran.

Oleh sebab itu Direktorat Jenderal Perhubungan Laut mengimbau kepada para syahbandar, operator kapal, termasuk nakhoda kapal serta masyarakat untuk selalu mengutamakan keselamatan pelayaran.

"Seluruh Syahbandar, perusahaan pelayaran/angkutan penyeberangan, masyarakat agar mempelajari berita cuaca yang dikeluarkan oleh BMKG secara periodik setiap 6 (enam) jam," ujar Capt. Mugen dikutip dari siaran pers resmi Kemenhub.

"Dan apabila kondisi cuaca membahayakan keselamatan pelayaran maka Syahbandar diminta untuk tidak menerbitkan Surat Persetujuan Berlayar atau SPB, dan bilamana terdapat pihak manapun yang memaksakan kapal diberangkatkan maka untuk tetap tidak diberangkatkan sampai kondisi cuaca di sepanjang perairan yang akan dilayari benar aman untuk berlayar," imbuh Capt. Mugen.

Terhadap kegiatan bongkar muat barang agar diawasi secara berkala untuk memastikan kegiatan dilaksanakan dengan tertib dan lancar, muatan dilashing, kapal tidak over draft serta stabilitas kapal tetap baik.

Menteri Perhubungan, Budi Karya lakukan rapa koordinasi dengan sejumlah pihak untuk menyiapkan angkutan selama masa libur Natal dan Tahun Baru 2023. (Dok. Kemenhub)

Baca juga: Simpang Joglo Dibangun, Kemenhub dan Pemkot Solo Siapkan Rekayasa Lalu Lintas

Seluruh operator kapal khususnya Nakhoda agar memperhatikan berita cuaca yg paling update terkait kondisi angin dan ombak serta meminta pertimbangan Syahbandar sebelum kapal berangkat.

Dan dalam hal kapal saat pelayaran mendapati cuaca buruk, agar segera berlindung di tempat yang aman dengan ketentuan kapal harus tetap siap digerakkan.

Nakhoda kapal juga diminta untuk memeriksa kembali kondisi pemuatan termasuk pembagian beban muatan, lashing (ikatan) muatan termasuk muatan berbahaya (jika ada) dan memastikan kapal telah dilengkapi dengan bukti sertifikat keselamatan dalam kondisi laik laut sebelum kapal diberangkatkan.

Halaman
123