Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Viral Curhatan Wisatawan Terjebak di Karimunjawa, Cuaca Buruk Bikin Kapal Tak Bisa Berlayar

Editor: Sinta Agustina
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Para wisatawan sedang menikmati Laut Karimunjawa dengan melakukan snorkeling saat mengikuti paket wisata 'Let's Go Karimun Jawa' dari PT Pelni ke Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Sabtu (18/7/2015).

TRIBUNTRAVEL.COM - Viral curhatan seorang wisatawan yang terjebak di Karimunjawa, Kabupaten Jepara, Jawa Tengah.

Kisah itu dibagikan seorang wisatawan bernama Cempaka Esa Rosendi.

Pemandangan Kep Karimunjawa bila diliat dari Bukit Love, satu spot ikonik di Karimunjawa, Rabu (25/7/2018). (TRIBUNTRAVEL.COM/SRI JULIATI)

Melalui akun Twitter @CESArosendi, Cempaka menceritakan bahwa ia bersama suami dan empat orang anaknya tiba di pulau Karimunjawa pada Selasa (20/12/2022).

Saat itu kondisinya masih cerah.

Baca juga: 5 Tempat Wisata di Jepara untuk Libur Akhir Pekan, Jangan Lewatkan Serunya ke Karimunjawa

Setelah menginap selama dua hari tepatnya pada Kamis (22/12/2022), Cempaka mendapatkan informasi kalau kapal bakal datang lagi ke Karimunjawa pada awal Januari 2023.

Hal ini dikarenakan cuaca buruk yang membuat kapal dari Jepara tidak bisa berlayar ke Karimunjawa.

LIHAT JUGA:

Cempaka dan keluarga pun mulai panik.

Apalagi selama 11 hari tidak ada stok bahan makanan dan bahan bakar minyak di sana.

Cuaca di pulau Karimunjawa pun mulai memburuk.

Baca juga: 7 Tempat Wisata di Karimunjawa Jepara, Serunya Berenang Bareng Hiu di Menjangan Besar

Hujan deras dan angin kencang serta ombak yang besar mulai muncul.

"Bensin sangat dibutuhkan di sini karena jarak antar lokasi lumayan berjauhan, sebagai penghubung ke pusat tempat kami mencari makan yakni alun-alun Karimunjawa harus menggunakan motor atau mobil," ujarnya.

Konservasi Penyu di Taman Nasional Karimunjawa, Jepara, Jawa Tengah, Rabu (26/2/2020). (Tribun Jateng/M Nur Huda)

Cempaka kemudian bertahan hingga Minggu (25/12/2022) dengan stok bahan makanan yang ada di hotel tempatnya menginap.

Namun kemudian pihak hotel pada saat itu menyatakan stok bahan makanan sudah mulai menipis.

Bahkan warung-warung milik warga di sekitar hotel mulai tutup karena kehabisan bahan makanan. Cempaka semakin panik.

Halaman
12