Kendati demikian, upaya konservasi demi menjaga kelestarian sumber daya alam hayati dan ekosistemnya di Taman Nasional Komodo tetap akan menjadi perhatian utama.
"Kami sangat mengapresiasi Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Timur yang telah resmi mencabut Peraturan Gubernur NTT nomor 85 Tahun 2022 dan tentunya ini akan dikaji kembali berkaitan dengan konservasi, karena kita ingin memastikan carrying capacity dan menjaga kelestarian jangka panjang yang akan menjadi prioritas utama dari kebijakan kepariwisataan di Labuan Bajo," ujar Sandiaga Uno.
Baca juga: Sandiaga Uno Temui Duta Besar Maroko, Bahas Destinasi Wisata hingga Beri Jersey Timnas Indonesia
Baca juga: Kejuaran F1 H20 di Danau Toba Digelar Februari, Sandiaga Uno Ajak Media Nasional Ikut Promosikan
Hal senada dikatakan Direktur Utama Badan Otorita Pariwisata Labuan Bajo Flores (BPOLBF), Shana Fatina.
Minat wisatawan untuk berkunjung ke Labuan Bajo saat ini semakin meningkat.
"Banyak calon wisatawan yang semula mengurungkan niat berkunjung, kemudian sekarang sudah memastikan perjalanan mereka ke Labuan Bajo. Teman-teman operator (wisata) juga lebih mudah mendapatkan kepastian, khususnya untuk perjalanan di tahun depan," kata Shana.
Terkait kerja sama dengan Pemprov NTT, pihak dari KementerianLHK yang akan mengkoordinasikan.
Namun secara khusus, untuk memastikan carrying capacity di Taman Nasional Komodo, akan ada dua cara yang dilakukan.
Pertama adalah penerapan sistem antrean untuk meminimalisir terjadinya penumpukan wisatawan di lokasi destinasi di dalam kawasan Taman Nasional Komodo.
Hal ini akan diintegrasikan dengan pihak Syahbandar juga para operator kapal sebagai moda transportasi utama untuk memobilisasi wisatawan ke destinasi ke Taman Nasional Komodo.
"Yang kedua, kita ketahui bahwa sudah disiapkan Labuan Bajo dengan wajah barunya. Mulai dari waterfront, pedestrian, dan bangunan-bangunan ikonis yang bisa menjadi alternatif destinasi termasuk tempat makan, restoran, di mana area ini juga bisa menjadi ruang tunggu untuk wisatawan. Termasuk juga desa wisata sudah disiapkan dan sudah kami promosikan untuk menjadi destinasi di akhir tahun," kata Shana.
Khusus di momen libur Nataru, rencananya di Labuan Bajo akan digelar konser akhir tahun yang diselenggarakan oleh InJourney (holding BUMN yang bergerak di bidang aviasi dan pariwisata) di waterfront yang ditargetkan bisa menjadi penutup akhir tahun di Labuan Bajo.
"Selain itu juga banyak lagi penawaran-penawanan kegiatan akhir tahun dari masing-masing hotel yang tersebar di sepanjang Pesisir Barat pantai Pulau Flores yang bisa menjadi opsi juga untuk rekan-rekan ketika berkunjung ke Labuan baju untuk menghabiskan akhir tahun," kata Shana.
Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) Zeth Sony Libing, menyampaikan terima kasih atas berbagai dukungan dan promosi dari pemerintah terhadap pariwisata dan ekonomi kreatif di NTT, khususnya Labuan Bajo.
Ia pun mengajak wisatawan untuk berkunjung ke NTT.
"Di tahun 2023, ada dua konsep besar dalam pengembangan pariwisata NTT. Kami ingin agar apa yang kami miliki, anugerah Tuhan yang ada di NTT itu harus tetap ada dan memiliki keindahan sampai selama-lamanya," kata Zeth Sony Libing.