Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Air untuk Siraman Kaesang Pangarep di Solo Dikirim Langsung dari Jogja

Editor: Nurul Intaniar
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Prosesi siraman Kaesang Pangarep di kediaman Presiden Jokowi di kawasan Sumber, Banjarsari, Solo, Jawa Tengah pada Jumat (9/12/2022).

Bila kedua calon sering bertemu sebelum menikah, tentu rasa rindu tak terbentuk.

Sebaliknya, jika keduanya tidak bertemu maka akan muncul rasa rindu, keduanya pun akan semakin mendalami isitlah pernikahan dan penyatuan ini ketika prosesi ijab kabul dilakukan.

2. Membangun rasa percaya satu sama lain

Banyak yang bilang, pingitan ini juga dirasa bisa membangun kepercayaan antara pasangan.

Jika pasangan yang akan menikah sering menghabiskan waktu bersama apalagi jelang pernikahan bisa menimbukan ketidakharmonisan dan bukan hal yang baik.

Alangkah baiknya jika kedua calon mencoba untuk membangun rasa percaya satu sama lain meski jarak memisahkan raga.

3. Menenangkan diri dan melatih kesabaran

Menurut budaya Jawa, calon suami istri harus melakukan pingitan agar keduanya bisa melatih kesabaran dan memahami penyatuan cinta dalam perkawinan.

Saat itu juga, mereka bisa menghabiskan waktu untuk menenangkan diri agar tidak terlalu stres dan menimbulkan perselisihan.

Biasanya, kedua calon pengantin yang disibukan dengan mengurus pernikahan ini bisa saja stres.

Momen-momen mengurus pernikahan memang menguras energi, tidak jarang memicu pertengkaran.

Saat pingitan dilakukan, kedua mempelai bisa melakukan me time.

Hal ini berguna untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran.

Bukan hanya itu, saat pingitan dilakukan, kedua mempelai juga bisa merawat diri.

4. Waktunya mendekatkan diri dengan keluarga

Masa-masa pingitan ini sangat penting bagi pihak calon mempelai perempuan.

Sebab, sesudah menikah biasanya seorang perempuan harus meninggalkan rumahnya untuk mengikuti suami.

Nah, pingitan ini bisa menjadi waktu emas untuk memupuk kebersamaan dengan keluarga.

5. Menjauhkan diri dari bahaya

Menurut budaya Jawa, calon pengantin itu rentan mengalami musibah.

Konon buat mempelai pria atau wanita jika sering keluar rumah, bisa mengundang marabahaya dan membuat mereka tidak jadi menikah.

Hal ini sesuai dengan adat kepercayaan sebagian masyarakat Jawa.

Dengan melakukan pingitan, kedua calon pengantin bisa lebih tenang karena hanya ada di rumah, terhindar dari musibah yang tidak diinginkan.

Sebagian artikel ini telah tayang di TribunJogja.com dengan judul Air Siraman Kaesang Akan Dikirim ke Solo oleh Tetua Lingkungan dan Sepupu Erina Setelah Pengajian

Baca juga: Kaesang Pangarep & Erina Gudono Prewedding di Tempat Wisata, Gumuk Pasir hingga Taman Balekambang

Baca juga: 5 Tempat Sarapan Enak di Solo Langganan Jokowi, Cicipi usai Hadiri Pernikahan Kaesang Pangarep