Meski begitu, Kaesang dan Erina tetap berkomunikasi satu sama lain lantaran mereka harus mengurus keperluan pernikahannya.
“Komunikasi masih karena mau gimana pun karena kami yang ngurus undangan, souvenir, semua, jadi mau gak mau harus tetap komunikasi," lanjutnya.
Lantas apa itu pingitan yang dijalani Kesang dan Erina? Apa manfaat dari pingitan itu?
Tradisi pingitan atau dipingit sering dilakukan oleh orang-orang yang akan segera melangsungkan pernikahan.
Tradisi ini masih berlangsung di sebagian wilayah Indonesia terutama oleh masyarakat Jawa yang melakukan tradisi ini sejak zaman kerajaan.
Pingitan pada zaman dahulu menghabiskan waktu sekitar satu hingga 2 bulan lamanya. Hanya saja, aturan waktu tersebut bergeser seiring waktu.
Pingitan yang dijalankan calon pengantin perempuan saat ini hanya dilakukan satu hingga dua pekan saja. Hal ini juga bergantung pada kesanggupan kedua belah pihak.
Bagi para calon pengantin perempuan yang dipingit di rumah saja tentunya akan dilanda rasa bosan.
Saat menjalankan pingitan, calon pengantin perempuan dilarang bepergian ke luar rumah.
Calon pengantin perempuan juga dilarang menemui calon pengantin pria dalam kurun waktu tertentu sebelum resmi dipinang.
Sementara itu, menurut pandangan Islam radisi pingitan diartikan sebagai penjagaan.
Dilansir Tribunjogja.com dari berbagai sumber, istilah pingit dalam Islam merujuk pada penjagaan di mana pengantin pria dan wanita harus menjaga perilaku agar tidak melakukan yang haram.
Tahukah Anda kalau pingitan ini ternyata memiliki tujuan tersendiri untuk kedua mempelai. Berikut beberapa manfaatnya:
1. Menanam rasa rindu bagi kedua calon pengantin
Konon katanya tradisi pingitan dilakukan bagi seseorang yang segera menikah agar mereka bisa memahami apa artinya cinta.