3. Menenangkan diri dan melatih kesabaran
Menurut budaya Jawa, calon suami istri harus melakukan pingitan agar keduanya bisa melatih kesabaran dan memahami penyatuan cinta dalam perkawinan.
Saat itu juga, mereka bisa menghabiskan waktu untuk menenangkan diri agar tidak terlalu stres dan menimbulkan perselisihan.
Biasanya, kedua calon pengantin yang disibukan dengan mengurus pernikahan ini bisa saja stres.
Momen-momen mengurus pernikahan memang menguras energi, tidak jarang memicu pertengkaran.
Saat pingitan dilakukan, kedua mempelai bisa melakukan me time.
Hal ini berguna untuk mengistirahatkan tubuh dan pikiran.
Bukan hanya itu, saat pingitan dilakukan, kedua mempelai juga bisa merawat diri.
4. Waktunya mendekatkan diri dengan keluarga
Masa-masa pingitan ini sangat penting bagi pihak calon mempelai perempuan.
Sebab, sesudah menikah biasanya seorang perempuan harus meninggalkan rumahnya untuk mengikuti suami.
Nah, pingitan ini bisa menjadi waktu emas untuk memupuk kebersamaan dengan keluarga.
5. Menjauhkan diri dari bahaya
Menurut budaya Jawa, calon pengantin itu rentan mengalami musibah.
Konon buat mempelai pria atau wanita jika sering keluar rumah, bisa mengundang marabahaya dan membuat mereka tidak jadi menikah.