Selama waktu ini, lalat air bertelur ribuan telur di alang-alang, yang kemudian diekstraksi dan dijemur di bawah sinar matahari sampai semua kelembapannya hilang.
Ahuautle biasanya disajikan sebagai kroket, dicampur dengan tepung dan telur dan digoreng dengan minyak panas.
Meeski lezat hanya beberapa restoran di Mexico City yang masih menyediakannya di menu, karena berbagai alasan.
Pertama, telur serangga tidak begitu populer di kalangan generasi muda, dan kebanyakan anak muda bahkan tidak tahu yang namanya lalat air yang bisa dimakan.
Lalu ada masalah yang berkembang dalam mencari bahan mentah yang dihadapi restoran.
Memanen ahuautle adalah tradisi yang muai terlupakan di Meksiko, dengan hanya beberapa nelayan yang masih mempraktikkannya di Danau Texcoco yang cepat kering.
Kelangkaan ini menyebabkan harga ahuautle meroket dalam beberapa tahun terakhir, meskipun permintaan telur serangga belum benar-benar naik.
Pada tahun 2019, BBC melaporkan bahwa harga sebotol kecil ahuautle mulai dari 400 peso Meksiko, sementara satu kilo daging sapi harganya empat kali lebih murah.
Kelangkaan itu yang kemudian membuat ahuautle dijuluki "kaviar Meksiko".
Jadi bagaimana rasa makanan yang tidak biasa ini?
Yah, kami belum mencobanya, tetapi menurut mereka yang pernah merasakannya, ahuautle dikatakan memiliki rasa amis yang kuat yang mengingatkan pada udang kering kecil yang digunakan dalam masakan Asia Timur.
Menariknya, ahuautle bukan satu-satunya hidangan yang dikenal sebagai "kaviar Meksiko".
Ia berbagi julukan itu dengan 'escamol' campuran larva dan kepompong dari dua spesies semut yang berbeda.
Ambar /TribunTravel
Baca tanpa iklan