Ketika musim panas, kira-kira dari Juli hingga Agustus, suhu rata-rata di Qatar bisa mencapai 37 derajat Celsius bahkan lebih.
Kondisi tersebut dinilai terlalu panas untuk melangsungkan pertandingan sepak bola.
Sementara seperti yang kita tahu, para pemain sepak bola yang masuk ke Piala Dunia didominasi oleh timnas dari negara barat atau eropa yang lebih terbiasa dengan suhu dingin.
Sementara itu, suhu maksimum pada bulan November di Doha, ibu kota Qatar, adalah 30 derajat Celsius, sedangkan dengan suhu minimumnya 20 derajat Celsius.
Pada bulan Desember, suhu maksimum bisa menyentuh angka 25 derajat Celsius, dengan suhu minimum 16 derajat Celsius.
Maka dari itu, sejak 2015 lalu, FIFA (Federasi Sepak Bola Internasional) telah mengumumkan Piala Dunia 2022 akan digelar saat musim dingin agar para pemain tidak harus berlaga di tengah suhu tinggi selama musim panas di Qatar.
Suhu saat musim dingin tersebut dinilai cocok untuk mengadakan pertandingan sepak bola.
Di samping itu, pihak penyelenggara juga telah melengkapi setiap sudut stadion dengan AC dan unit pendingin udara guna memastikan kenyamanan bagi pemain dan penonton.
Baca juga: Berkunjung ke Pameran Sepak Bola di Doha Qatar, Sudah Buka Sebelum Piala Dunia 2022 Dimulai
Persiapan tuan rumah penyelenggara, salah satunya dari penyediaan fasilitas stadion berupa ac pendingin.
Stadion dengan fitur pendingin atau AC canggih menjadi salah satu pembeda penyelenggaraan Piala Dunia tahun ini.
Hal itu dilakukan agar para penonton Piala Dunia tidak kepanasan.
Fitur AC tersebut merupakan karya dari Saud Abdulaziz Abdul Ghani yang dijuluki sebagai Dr Cool. Abdul Ghani menyediakan fitur AC tersebut agar bisa menjaga kesehatan daripada para pemain dan juga rumput yang ada di sana.
Kemudian, yang membuat gelaran ini sangat luar biasa adalah penggunaan AC tersebut ternyata menggunakan sistem pendingin bertenaga surya
Adapun Qatar bahkan telah meresmikan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) pada 18 Oktober 2022 lalu menjelang Piala Dunia 2022.
PLTS tersebut dibangun di lokasi yang sangat luas dan mempunyai tujuan sebagai pembangkit listrik yang menyediakan hingga 10 persen pasokan energi di Qatar.
(TribunTravel/Zed)
Baca selengkapnya soal Piala Dunia 2022 di sini.