Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Sosialisasikan Kendaraan Listrik, Kemenhub Gelar Electric Vehicle Funday

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kementerian Perhubungan menggelar kegiatan 'Electric Vehicle Funday' di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (20/11/2022).

TRIBUNTRAVEL.COM - Kementerian Perhubungan menggelar kegiatan "Electric Vehicle Funday" di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (20/11/2022).

Kegiatan Electric Vehicle Funday digelar sebagai bagian dari upaya menyosialisasikan penggunaan kendaraan listrik secara massal di Indonesia.

Kementerian Perhubungan menggelar kegiatan "Electric Vehicle Funday" di Bundaran Hotel Indonesia, Jakarta, Minggu (20/11/2022). (Dok. Kemenhub)

Saat menghadiri Electric Vehicle Funday, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi pun tak lupa menyampaikan sejumlah keuntungan menggunakan kendaraan listrik.

“Saat ini sudah banyak kendaraan listrik yang bentuknya keren, energi bersihramah lingkungan, dan lebih irit dari kendaraan berbahan bakar fosil (BBM)," kata Menhub Budi Karya.

Baca juga: Kemenhub Terus Kembangkan Angkutan Massal Perkotaan yang Ramah Lingkungan

"Secara keseharian, bisa lebih irit 75 persen dalam sehari dibandingkan dengan motor BBM. Kalau biasanya mengeluarkan uang Rp. 100 ribu sehari, ini Rp 25 ribu saja sudah cukup,” imbuhnya.

Melansir rilis Kemenhub, Minggu (20/11/2022), berdasarkan hitungan yang dilakukan Ditjen Perhubungan Darat, satu liter BBM setara dengan 1,2 Kwh listrik.

Dengan harga listrik per kWh Rp 1.444 atau dibulatkan Rp 1.500, berarti 1,2 kWh listrik harganya sekitar Rp 1.700.

Artinya penggunaan kendaran listrik jauh lebih hemat jika dibandingkan dengan satu liter BBM yang saat ini seharga Rp 10.000 - 21.000.

Pada mobil listrik, setiap 1 kilowatt hour (kWh) bisa menjalankan mobil listrik sejauh 5-7 kilometer, sementara dengan kapasitas penuh mobil listrik rata-rata sebesar 45 kWh, kendaraan listrik bisa melaju hingga 300 kilometer.

Selain lebih hemat energi dan biaya, banyak keuntungan lain yang didapat dari penggunaan kendaran listrik.

Baca juga: Kemenhub Bangun dan Kembangkan Jalur Ganda Kereta Api Lintas Selatan

Satu di antaranya lebih terjamin, karena pemerintah akan terus mendorong semakin banyaknya fasilitas pengisian daya.

Kemudian banyak insentif, dimana saat ini terus dibahas antar Kementerian/Lembaga, untuk memberikan insentif.

Mulai dari keringanan pajak, bebas ganjil genap, diskon daya listrik rumahan, bebas parkir dan sejumlah benefit lainnya.

Kendaraan listrik juga lebih ramah lingkungan sehingga lebih bebas dari polusi udara dan tidak tergantung pada bahan bakar fosil yang sudah mulai langka.

Lebih lanjut, Menhub Budi Karya menuturkan, pemerintah telah menyiapkan strategi untuk terus meningkatkan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong terciptanya kendaraan listrik dengan harga yang lebih ekonomis. (Dok. Kemenhub)

Adapun strategi yang disiapkan di antaranya pada tahap pertama yakni menyasar penggunaan kendaraan listrik di Kementerian/Lembaga (K/L) dan pemerintah daerah.

Kedua, penggunaan kendaran listrik pada transportasi massal yakni: bus, taksi, dan sepeda motor (ojek online).

Lalu yang ketiga yaitu memperbanyak fasilitas pengisian daya (charging station dan tempat penukaran baterai).

Terkait adanya instruksi penggunaan kendaraan dinas untuk pemerintah pusat dan daerah, Menhub Budi Karya membeberkan kiatnya dalam mengimplementasikan penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan operasional di Kemenhub di tengah keterbatasan anggaran yang ada.

Baca juga: Kemenhub Dorong Kesetaraan Aksesibilitas Transportasi Bagi Kelompok Rentan

"Adanya Inpres mewajibkan bagi K/L untuk melaksanakannya. Yang kami lakukan adalah leasing (menyewa) kendaraan listrik, jadi tidak perlu membeli. Insya Allah ini bisa menjadi kunci bagi K/L lain,” ujar Menhub Budi Karya.

Kemudian selanjutnya, terkait dengan penyediaan fasilitas pengisian daya seperti charging station atau tempat penukaran baterai, Menhub mengusulkan kepada K/L terkait untuk melakukan standarisasi pembuatan baterai.

Sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk melakukan penggantian baterai kendaraannya dimanapun.

“Standarisasi baterainya jangan sendiri-sendiri. Merek nya bisa berbeda-beda, tetapi bentuk, ukuran, dan sistemnya sama,” ujar Menhub Budi Karya.

Menhub Budi Karya mengatakan, pemerintah telah berkomitmen untuk serius mengembangkan kendaraan listrik sebagai kendaraan masa depan, melalui regulasi dan kebijakan.

Kementerian Perhubungan mengupayakan pemberian subsidi dapat dilakukan terhadap biaya konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). (Dok. Kemenhub)

Diantaranya yaitu melalui terbitnya Perpres tentang percepatan implementasi kendaraan listrik yang menjadi payung hukum dalam mewujudkan ekosistem kendaraan listrik di Indonesia, dan Inpres tentang penggunaan kendaraan listrik sebagai kendaraan dinas pemerintah pusat dan daerah untuk mempercepat penggunaan kendaraan listrik secara massal di Indonesia.

Baca juga: Dua Tahun Terdampak Pandemi, Menhub Dorong Sektor Transportasi Bangkit Lebih Cepat

Menindaklanjuti hal itu, Kemenhub telah mengeluarkan sejumlah regulasi dan kebijakan untuk mempercepat implementasi penggunaan kendaraan listrik secara masif di Indonesia.

Seperti halnya regulasi terkait uji tipe kendaraan listrik, penggunaan kendaran listrik sebagai kendaraan operasional pemerintah, dan yang terkini yaitu regulasi tentang konversi kendaraan sepeda motor dan kendaraan lainnya dari BBM menjadi listrik berbasis baterai.

Selain regulasi, Kemenhub berkolaborasi dengan pemangku kepentingan juga menyelenggarakan pameran, touring kendaraan listrik dan kegiatan sosialisasi lainnya.

Kegiatan Sosialisasi Electric Vehicle Funday yang diselenggarakan Kemenhub melalui Ditjen Perhubungan Darat diisi dengan berbagai kegiatan, yakni konvoi motor listrik, edukasi interaktif & sosialisasi motor listrik, demo bengkel konversi, cafe style mini talkshow dan pertunjukan musisi jalanan.

Kegiatan ini turut dihadiri sejumlah pihak yakni: Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala Staf Presiden Moeldoko, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono, Kakorlantas Polri Irjen Pol. Firman Santyabudi dan dari kalangan selebritis Andre Taulany.

Menhub Budi Karya bersama sejumlah undangan melakukan konvoi motor listrik diawali dari Kantor Balaikota menuju Bundaran HI (sebelah Hotel Mandarin Oriental) via lewat Menteng.

Konvoi ini menghadirkan sekira 90 lebih motor dari berbagai merk seperti Gesit, Segway, Selis, Electrum, United, Smoth dan Oyika, serta dari beberapa komunitas motor listrik seperti Kosmik, Elders dan Vespa.

Baca juga: Tips Aman dan Nyaman Naik KRL ala Kemenhub, Perhatikan Ketentuan Barang Bawaan

(TribunTravel.com/mym)

Untuk membaca artikel terkait berita Kementerian Perhubungan, kunjungi laman ini.