Seperti yang disebutkan sebelumnya, patung GWK menggambarkan Dewa Wisnu yang sedang mengendarai garuda.
Dalam mitologi Hindu, Dewa Wisnu dianggap sebagai pelindung alam semesta.
Sementara garuda melambangkan bentuk kesetiaan dan pengabdian.
Burung garuda juga merupakan lambang negara Indonesia dan mewakili kebebasan.
3. Patung GWK dibangun selama 28 tahun
Pembangunan patung GWK sebenarnya mulai digagas sejak tahun 1989.
Saat itu, seniman Nyoman Nuarta menggagasnya bersama Menteri Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi Joop Ave, Menteri Pertambangan dan Energi IB Sudjana, dan Gubernur Bali Ida Bagus Oka.
Proyek ini kemudian disetujui oleh Presiden Soeharto pada tahun 1990 dan pada 1997 dilakukan ground breaking atau peletakan batu pertama oleh Joop Ave.
Pembangunan patung GWK sempat terhenti dan baru dilanjutkan pada 2013.
Patung GWK kemudian diresmikan oleh Presiden Jokowi pada 22 September 2018.
Baca juga: Dukung Mobilitas di KTT G20, Menhub Cek Kesiapan Bus Listrik Merah Putih
4. Merupakan bekas lahan tambang kapur
Berada di ketinggian 146 meter di atas permukaan tanah, GWK Cultural Park populer dengan tebing-tebing kapur yang mengelilinginya.
Tebing-tebing kapur itulah yang sebelumnya menjadi lahan penambangan kapur liar.
Tak heran jika kawasan GWK Cultural Park memiliki udara yang cukup panas.
Namun GWK menawarkan pemandangan Bali dari ketinggian yang memanjakan mata.