TRIBUNTRAVEL.COM - Jelang penyelenggaraan KTT G20 di Bali, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengecek kesiapan sarana transportasi bus listrik merah putih.
Sebagaimana diketahui, bus listrik merah putih nantinya akan digunakan sebagai angkutan pengumpan (shuttle) untuk melayani para delegasi dan peserta KTT G20.
Menhub Budi Karya ingin memastikan bahwa saat KTT G20 berlangsung, operasional bus listrik buatan dalam negeri tersebut dapat berjalan dengan baik.
“Saya menjajal bus listrik karya anak bangsa, hasil kolaborasi antara Kemenhub, Kemenristek Dikti, INKA, dan sejumlah perguruan tinggi di Indonesia," ujar Menhub Budi Karya di Bali, Kamis (10/11/2022).
Baca juga: Imigrasi Bandara Soetta Beri Fasilitas Bebas Visa untuk Ribuan Jurnalis Asing yang Meliput KTT G20
"Tingkat komponen dalam negeri bus listrik ini sudah lebih dari 50 persen. Ini merupakan hasil perjuangan kita, dan menjadi kebanggaan kita di momen G20 ini,” tambahnya, seperti dikutip dari rilis resmi Kemenhub.
Menhub Budi Karya mengapresiasi para pihak yang telah mewujudkan harapan untuk menjadikan bus listrik sebagai pendukung kelancaran mobilitas para delegasi dan peserta G20.
“Saya bangga dengan apa yang sudah dilakukan. Bahwa jika ada yang belum maksimal, kita harus belajar dan tingkatkan lagi," tutur Menhub Budi Karya.
"Karena Pak Presiden menyampaikan kita harus mencoba. Insha Allah upaya ini bisa memberikan makna yang baik bagi bangsa,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Menhub Budi Karya mengungkapkan, bus listrik yang digunakan pada event G20 nantinya bakal digunakan sebagai angkutan massal perkotaan di kota Bandung, Surabaya dan juga Bali.
Baca juga: Atasi Perubahan Iklim, Menhub Dorong Pelaku Industri Maritim Berperan Aktif
Armada bus listrik akan melayani penumpang melalui program buy the service (BTS) dari Kemenhub, yang nantinya dioperasikan oleh DAMRI.
Sebanyak 30 unit bus listrik merah putih yang terdiri dari bus sedang dan besar ini beroperasi diantaranya di kawasan Nusa Dua, daerah Sawangan, Samabe dan kawasan venue KTT G20 Bali.
Adapun jadwal operasional yang direncanakan untuk bus listrik tersebut adalah pada 11-17 November 2022, dengan jam operasional mulai pukul 06.00 WITA hingga pukul 22.00 WITA.
Selain bus Merah Putih, bus listrik juga didatangkan dari berbagai pihak seperti Universitas Indonesia dan sejumlah produsen otomotif dalam negeri.
Total bus listrik yang beroperasi untuk melayani mobilitas KTT G20 sebanyak 41 unit, terdiri dari bus sedang dan besar.
Penyediaan kendaraan listrik pada event G20 ini sebagai bukti komitmen Indonesia untuk mewujudkan transisi energi dari fosil ke energi baru terbarukan (EBT) yang lebih ramah lingkungan.
Baca tanpa iklan