Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

7 Penemuan Kuno Paling Menggemparkan di Dunia, Termasuk Komputer Tertua Berusia Ribuan Tahun

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Mekanisme Antikythera, 150-100 SM di Museum Arkeologi Nasional Athena. Antikythera merupakan satu penemuan kuno paling menggemparkan di dunia.

TRIBUNTRAVEL.COM - Meski teknologi terus berkembang, nyatanya penemuan kuno jauh lebih mengagumkan.

Bagaimana tidak, penemuan kuno ini membuat kita berpikir, bagaimana bisa orang masa lalu melakukannya.

Baca juga: 8 Penemuan Aneh di Pantai, dari Muntahan Paus hingga Bola Mata Raksasa

Baca juga: Penemuan Fosil Terbaru Ungkap Keberadaan Nessie Si Makhluk Misterius Mungkin Pernah Ada

Penemuan kuno ini bahkan dianggap sebagai harta karun dan keberadaannya masih memicu perdebatan.

Dilansir dari thevintagenews, berikut ini penemuan kuno paling misterius di dunia.

1. Pulau Paskah

Gambar yang dirilis oleh Kotamadya Rapanui ini menunjukkan Moai -- patung batu budaya Rapa Nui -- terkena kebakaran di Taman Nasional Rapa Nui di Pulau Paskah, Chili, pada 6 Oktober 2022. ( (Rapanui Municipality / AFP)

Baca juga: 5 Penemuan Unik di Bangkai Kapal Selam, dari Keju Berusia 350 Tahun hingga Komputer Tertua di Dunia

Pulau Paskah , yang awalnya dikenal sebagai Rapa Nui oleh penduduk pertamanya, ditemukan oleh penjelajah Belanda pada Minggu Paskah tahun 1722.

Terletak 2.200 mil di lepas pantai Chili, pulau terpencil ini terkenal dengan hampir 1.000 patung batu raksasa yang dikenal sebagai Moai.

Ribuan Moai ini tersebar di seluruh pulau.

Penghuni pertama Pulau Paskah adalah Rapa Nui, masyarakat Polinesia yang pertama kali tiba di pulau itu antara 700-800 M.

Rapa Nui mengembangkan budaya yang kaya saat tinggal di pulau itu, yang terbukti dalam pengerjaan ukiran Moai.

Setiap Moai rata-rata tingginya 13 kaki dan beratnya 13 ton, tetapi tidak ada yang tahu mengapa mereka dibuat atau bagaimana batu-batu besar ini dipindahkan ke lokasi mereka saat ini.

Kontras yang mencolok dari patung-patung Moai dengan lanskap pulau yang telanjang telah mengungkapkan nasib kelam Rapa Nui.

Pada tahun 1600, penduduk pulau telah menghabiskan sumber daya mereka mereka secara drastis.

Tanpa meninggalkan pohon dan sumber makanan, diyakini bahwa penduduk pulau yang tersisa beralih ke kanibalisme untuk bertahan hidup di lingkungan yang keras.

Banyak orang, termasuk keturunan Rapa Nui, masih tinggal di pulau itu.

Halaman
1234