Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Unik Terowongan Kereta Api Ijo, Karya Anak Bangsa dan Punya Rel Slab Track

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Terowongan Ijo baru yang mulai dioperasikan pada 5 Mei 2020 bersamaan dengan diaktifkannya jalur ganda lintas Kroya-Kutoarjo.

Cukup unik bukan?

Terowongan Ijo terletak di Desa Bumiagung, Rowokele, Kebumen, Jawa Tengah. (Dok. PT KAI)

Terowongan Kereta Api Pertama dan Tertua di Indonesia

Tahukah kamu lokasi terowongan kereta api pertama yang dibangun di Indonesia?

Terowongan kereta api pertama di Indonesia ternyata berada di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat.

Berlokasi di Desa Cibokar, terowongan kereta api tertua di Indonesia tersebut dikenal sebagai Terowongan Lampegan.

Melansir akun Instagram @kai121_, Rabu (2/11/2022), Terowongan Lampegan memiliki panjang awal 686 meter dan dibangun pada 1879-1882 oleh Staatspoorwegen.

Baca juga: Traveler Wajib Tahu, Ini Ketentuan Nama Penumpang pada Tiket Kereta Api

Terowongan tersebut dibangun untuk mewujudkan mimpi besar Staatspoorwegen membangun jaringan kereta api dari barat sampai ke timur Pulau Jawa.

Karena dinilai bisa mendukung pengangkut hasil bumi, pembangunan Terowongan Lampegan juga didukung oleh pengusaha perkebunan di Cianjur bernama Van Beckman dengan mengerahkan para pekerjanya.

Pembangunan terowongan ini terbilang cukup sulit lantaran harus menembus bukit besar di Gunung Kencana yang memiliki bebatuan keras dan bertanah labil.

Terowongan Lampegan merupakan terowongan kereta api pertama di Indonesia yang dibangun pada 1879-1882 oleh Staatspoorwegen. (Dok. PT KAI)

Terowongan Lampegan rampung dibangun pada 1882 dilengkapi dengan halte penjaga terowongan yang saat ini dikenal sebagai Stasiun Lampegan.

Kala itu, peresmiannya dilakukan oleh para pejabat Hindia Belanda dan pejabat lokal.

Kondisi bangunan yang semakin tua ditambah rembesan air dan lemahnya bagian dinding, mengakibatkan Terowongan Lampegan longsor.

Tercatat, Terowongan Lampegan mengalami longsor sebanyak 3 kali, yakni pada tahun 2000, 2001 dan 2006.

Bencana longsor tersebut menyebabkan terputusnya jalur Sukabumi-Cianjur.

KAI lalu merenovasi terowongan ini dengan mengupas kulit dinding yang longsor dan diganti dengan lapisan beton yang lebih kuat.

Halaman
123