Menurut DLHK Badung, Anak Agung Gede Agung Dalem, akan diupayakan untuk mengosongkan STO dalam penganganan sampah kiriman.
Aktivitas pengangkutan sampah nantinya akan terhenti selama KTT G20 berlangsung.
Dalam Surat Edaran Gubernur Bali 35425/SEKRET/2022 pasalnya seluruh aktivitas di Badung Selatan akan dibatasi.
Baca juga: KTT G20 Beri Berkah bagi Pelaku Pariwisata di Bali, Okupansi Hotel Meningkat
DLHK Badung, Anak Agung Gede Agung Dalem mengatakan akan menimbun sementara di STO, sebab jalur pengangkut sampah digunakan untuk akses G20.
Agung Dalem menjelaskan mengenai pembersihan pantai kiriman, setiap harinya petugas kebersihan akan menyebar ke seluruh pantai dari Cemagi sampai Kuta.
Untuk mengatasi sampah kiriman di pantai, DLHK Badung telah menyiapkan empat loader, satu ekskavator, 40 truk, dan 300 orang petugas kebersihan.
Selain menghentikan sementara aktivitas pengangkut sampah, warga Bali juga siap batasi aktivitas di sekitar lokasi untuk mensukseskan agenda G20.
Warga Bali mendukung pelaksanaan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 yang akan dilaksanakan pada 15-16 November mendatang.
Warga Bali yang terkenal ramah, rela untuk tidak beraktivitas di sekitar lokasi pelaksanaan KTT di Nusa Dua demi kelancaran dan kesuksesan ajang tertinggi forum G20 tersebut.
“Kami senang. KTT G20 ini untuk kepentingan Indonesia. Terutama karena denyut perekonomian Bali dari pariwisata. Kedatangan tamu negara akan menghidupkan kembali pariwisata Bali yang sempat terpukul karena pandemi Covid-19,” kata Yan Ferry, warga Banjar Penyarikan, Nusa Dua, Bali, akhir pekan lalu, dikutip dari siaran pers resmi Kemenparekraf.
Baca juga: KTT G20 di Bali: Pembatasan Penerbangan hingga Jam Operasional Bandara Ngurah Rai Jadi 24 Jam
Ferry mengungkapkan warga Nusa Dua sudah terbiasa membatasi diri demi kelancaran sebuah acara.
“Tahun lalu ada acara besar. Saya lupa namanya. Pantai steril. Juru desa memberi imbauan agar masyarakat tidak beraktivitas di sekitar pantai,” kata pria yang rumahnya berjarak tiga kilometer dari lokasi KTT.
Pemerintah melalui Gubernur Bali Wayan Koster akan menerapkan kebijakan bekerja dari rumah atau work from home (WFH) dan sekolah daring saat acara puncak KTT G20.
Kebijakan itu berlaku hanya untuk wilayah Denpasar dan Kabupaten Badung yang juga melingkupi kawasan Nusa Dua.
Menteri Koordinator Bidang Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya meminta Pemprov Bali untuk mengurangi mobilitas masyarakat selama penyelenggaraan KTT G20.