Dia juga mengacungkan jari tengah yang dipandang sebagai simbol penghinaan dan sikap merendahkan petugas ketika menjalani pemeriksaan.
Peristiwa ini terjadi pada 17 Oktober 2022 di Terminal 3 Keberangkatan Bandara Soekarno-Hatta sekira pukul 19.35 WIB.
Saat itu, Maziar dan Megumi bersama dua anaknya akan terbang ke Australia menggunakan pesawat QF42.
Baca juga: Penerbangan Internasional Kembali Beroperasi, Sandiaga Uno Berharap Kunjungan Turis Meningkat
Berdasarkan hasil pemeriksaan dokumen keimigrasian, empat WNA itu telah overstay masing-masing selama dua hari.
Sesuai ketentuan, mereka diminta membayar beban biaya overstay tersebut.
Namun Maziar Darvishi menolak untuk membayar beban biaya overstay.
Pria tersebut justru marah dan melempar petugas Imigrasi.
Karena kejadian itu, mereka batal terbang ke Australia.
Lalu meninggalkan kantor Imigrasi begitu saja dan petugas hanya menahan paspor mereka.
Kepala Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta Muhammad Tito Andrianto mengatakan tindakan dua WNA itu sangat menyinggung Imigrasi Republik indonesia.
"Kami sangat tersinggung, pak Menteri juga sangat tersinggung. Tindakan ini sudah masuk dalam unsur pidana," kata Tito.
Namun, lanjutnya, dengan permintaan maaf dua WNA itu, Imigrasi tidak akan melanjutkan kasus ini ke ranah hukum.
"Mereka juga tidak perlu membayar overstay tapi akan kami deportasi dan cekal," kata Tito.
Sementara, Kapolresta Bandara Soekarno-Hatta, Kombes Pol Sigit Dani Setiono mengapresiasi restorative justice yang diterapkan Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta dalam menyelesaikan masalah ini.
"Apalagi sudah ada permintaan maaf dari yang bersangkutan, ini bisa menjadi pelajaran bagi WNA yang datang ke Indonesia. Ini sudah sesuai dengan arahan dan kebijakan pak presiden," pungkasnya.
Artikel ini telah tayang di TribunJakarta.com dengan judul Sejoli WNA Australia dan Jepang Melakukan Kekerasan ke Petugas Imigrasi Bandara Soekarno-Hatta
Baca juga: Bandara Soekarno-Hatta Ubah Skema Pemeriksaaan Keamanan Penumpang di Terminal 2 Keberangkatan
Baca juga: Batik Air Buka Rute Baru Tanpa Transit ke Ambon & Bengkulu, Terbang dari Bandara Halim Perdanakusuma