Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Ojek Motor Listrik Siap Jadi Angkutan Pengumpan di Kawasan KTT G20

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi meresmikan peluncuran layanan ojek motor listrik sebagai angkutan pengumpan di kawasan KTT G20, Rabu (19/20/2022).

Dalam kunjungan kerjanya ke Bali, Budi Karya Sumadi juga meninjau Pelabuhan Sanur yang telah selesai dibangun, dan melakukan penanaman mangrove bersama Presiden ICAO Salvatore Sciacchitano sebagai bagian dari program “Planting Tree of Peace”.

Kemudian, Budi Karya Sumadi juga meninjau Terminal Baru VVIP Bandara Internasional Ngurah Rai.

Baca juga: Pelaku Usaha Pelayaran Kembangkan Potensi Wisata Bahari, Menhub Siap Beri Dukungan

Menhub Ungkap 3 Upaya Agar Harga Kendaraan Listrik Jadi Lebih Murah

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mendorong terciptanya kendaraan listrik dengan harga yang lebih ekonomis.

Hal tersebut perlu dilakukan agar upaya peralihan dari kendaraan berbahan bakar fosil (BBM) ke kendaraan listrik bisa dilakukan dengan lebih cepat.

Budi Karya Sumadi meyakini bahwa kendaraan listrik akan diminati masyarakat jika memiliki kualitas mumpuni.

Hal itu diungkapkan Budi Karya Sumadi saat membuka Indonesia Electric Motor Show 2022 (IEMS 2022) di Jakarta Convention Center, Jakarta, Rabu (28/9/2022).

“Kalau harga motor listrik 16 juta dengan kondisi motor yang menarik dan kualitas baterai yang baik, ini akan sangat menarik bagi masyarakat,” ujar Budi Karya Sumadi, seperti dikutip dari situs resmi Kemenhub.

Budi Karya Sumadi mengungkapkan, ada tiga hal yang harus diupayakan untuk menciptakan kendaraan listrik yang lebih ekonomis.

Pertama yaitu membuat baterai dengan harga kompetitif namun memiliki daya jelajah yang tinggi.

Kedua, memproduksi motor produk dalam negeri, dan ketiga memperbanyak stasiun pengisian baterai.

Kementerian Perhubungan mengupayakan pemberian subsidi dapat dilakukan terhadap biaya konversi kendaraan bermotor berbahan bakar minyak (BBM) ke kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB). (Dok. Kemenhub)

Baca juga: Terminal VVIP Bandara Ngurah Rai Bali Hampir Rampung, Siap Sambut KTT G20

“Apabila ketiga hal ini dilakukan dengan sistematis akan memberikan harga kendaraan listrik yang relatif lebih murah,” ucapnya.

Dengan harga yang lebih murah, diharapkan akan tercipta ekuilibrium keekonomian kendaraan listrik, di mana akan terjadi keseimbangan antara jumlah yang diproduksi dengan penggunanya.

“Pada titik tertentu akan terjadi jumlah ledakan antara produksi dengan pengguna kendaran listrik. Saya yakin kendaraan listrik memiliki masa depan yang baik,” tutur Budi Karya Sumadi.

Pemerintah telah mendorong percepatan penggunaan kendaraan listrik di Indonesia dengan mengeluarkan sejumlah regulasi dan kebijakan.

Halaman
123