Mikroorganisme pecinta garam yang hidup di sana mewarnai kerak garam alkali di permukaan danau berwarna merah atau pink.
Baca juga: Fakta Unik Pulau Tuvalu, Surga Wisata Bahari yang Perlahan Tenggelam Akibat Pemanasan Global
Tingginya pH air di Danau Natron dikatakan mengandung natrium, karbonat, dan dekahidrat, yang memiliki efek mengeraskan.
Kandungan-kandungan tersebut berasal dari larva Gunung Ol Doinyo Lengai yang kemudian masuk ke dalam danau.
Maka tak hean jika suhu Danau Natron hampir selalu panas di atas rata-rata.
Kondisi semacam ini tentu saja membahayakan bagi spesies sejumlah hewan yang tidak mampu beradaptasi.
Sehingga beberapa hewan tak jarang ada yang mati kemudian mengeras menjadi batu.
Hal tersebut disebabkan kandungan pada Danau Natron yang serupa digunakan untuk memumifikasi tubuh manusia di Mesir.
Baca juga: Indah tapi Mematikan, Ini 7 Fakta Unik Danau Merah Tanzania yang Mengejutkan
Habitat Terbaik Burung Flamingo
Danau Natron mungkin akan cukup tragis bagi hewan-hewan yang berada di sana, namun hal itu tidak berlaku bagi burung Flamingo.
Jika kebanyakan hewan akan mati saat berada di Danau Natron, tempat ini justru menjadi habitat terbaik bagi burung flamingo.
Sebagaimana disebutkan sebelumnya, Danau Natron menjadi tempat favorit flamingo karena burung ini akan menyantap menyantap alga spirulina yang hidup di dalam danau.
Selain itu masih ada juga ikan Alkaline Tilapia, sejenis ikan Nila, yang juga jadi makanan lezat bagi para flamingo.
Flamingo menemukan tempat berkembang biak yang aman di Danau Natron.
Setiap tahun, lebih dari dua juta flamingo datang ke sini untuk bertelur dan menetas antara bulan September dan April.
Cyanobacteria meningkat dengan salinitas air, dan danau dapat membawa lebih banyak sarang.