Akses berita terupdate se-indonesia lewat aplikasi TRIBUNnews

Fakta Dibalik Indahnya Danau Merah Tanzania, Ternyata Bisa Ubah Hewan Jadi Batu

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Danau Natron atau Danau Merah yang indah dan unik di Tanzania namun dikenal mematikan karena dapat merubah sebagian hewan menjadi batu.

TRIBUNTRAVEL.COM - Berbicara soal destinasi unik di Tanzania rasanya tak akan terlepas dengan nama Danau Natron.

Dikenal juga dengan sebutan Danau Merah, Danau Natron terkenal dengan lanskapnya yang indah dan mengagumkan.

Danau Natron atau Danau Merah yang indah dan unik di Tanzania namun dikenal mematikan karena dapat merubah sebagian hewan menjadi batu. (Flickr/Sentinel Hub)

Namun, dibalik pesonanya itu siapa sangka jika Danau Natron rupanya menyimpan fakta yang cukup menakutkan.

Dikatakan demikian karena Danau Natron banyak disebut sebagai danau yang mematikan.

Baca juga: Fakta Unik Bhangarh Fort, Tempat Paling Berhantu dan Jadi Kota Terkutuk di India

Dikutip dari Tanzania Spesialist, Rabu (19/10/2022) Danau Natron tersebut terletak di Tanzaina bagian utara tepatnya di kaki Ol Doinyo Lengai.

Sebagaimana diketahui, Ol Doinyo Lengai sendiri merupakan sebuah gunung berapi yang hingga kini masih aktif.

TONTON JUGA:

Danau Natron sendiri sebenarnya cukup dangkal dengan kedalaman hanya kurang dari 3 meter.

Namun secara ukuran, Danau Natron cukup besar dengan panjang mencapai 57 kilometer dan lebar 22 kilometer.

Danau Natron dikenal memiliki kandungan garam yang cukup tinggi hingga menghasilkan pigemen kemerahan yang membuat air danau menjadi berwarna merah.

Tak selamanya berwarna merah, ada kalanya kerak yang asin tersebut juga dapat berubah tampilan menjadi berbeda setiap saat.

Alkalinitas Danau Natron sendiri dapat mencapai tingkat pH lebih dari 12 dengan suhu danau seringkali di atas 40 derajat Celsius.

Bakteri khusus dan ganggang biru tumbuh subur di lingkungan ini dan membentuk tempat berkembang biak yang ideal bagi kehidupan burung.

Organisme halofilik tersebut termasuk beberapa bakteri siano yang, seperti tanaman, menghasilkan makanan mereka sendiri melalui fotosintesis.

Pigmen merah pada bakteri siano tersebut menghasilkan warna merah tua di perairan danau dan warna jingga di daerah dangkal.

Halaman
123