TRIBUNTRAVEL.COM - Traveler yang pernah naik kereta api rute Bandung-Jakarta atau sebaliknya mungkin sempat mendengar soal Terowongan Sasaksaat.
Terowongan Sasaksaat memang menghubungkan jalur kereta api Bandung-Jakarta.
Nah, Terowongan Sasaksaat yang hingga kini masih dilewati kereta api itu berada di dalam sebuah cadas atau batuan sepanjang kurang lebih 950 meter.
Terowongan Sasaksaat terletak antara Stasiun Maswati dan Stasiun Sasaksaat di km 143+144.
Baca juga: Jadwal Misteri Terowongan Sasaksaat, Rumah Hantu Drive Thru Pertama di Bandung
Sementara nama kawasan dari Terowongan Sasaksaat adalah Desa Sumur Bandung, Kecamatan Cipatat, Kabupaten Bandung Barat, Provinsi Jawa Barat.
Terowongan Sasaksaat ini begitu bersejarah dalam dunia perkeretaapian di Indonesia.
Tonton juga:
Pada awal pengoperasiannya dulu, Terowongan Sasaksaat yang berada di koridor Purwakarta-Padalarang digunakan untuk banyak kepentingan.
Mulai dari sarana penumpang, pengangkutan komoditas ekspor seperti kopi, teh, beras, serta pengangkutan hasil pertanian sehari-hari masyarakat di wilayah Bandung.
Kini, Terowongan Sasaksaat yang berada di bawah Daerah Operasi II Bandung dilewati kereta api jarak jauh.
Di antaranya adalah Argo Parahyangan, Harina, Ciremai, Serayu, kereta api lokal Cibatu-Purwakarta dan kereta angkutan barang.
Lalu, seperti apa kisah pembangunan Terowongan Sasaksaat yang hingga kini masih menjadi penghubung jalur kereta api Bandung-Jakarta?
Simak dulu, yuk, fakta-fakta Terowongan Sasaksaat berikut ini.
1. Terowongan Sasaksaat Dibangun Tahun 1902
Terowongan Sasaksaat dibangun oleh pemerintah kolonial Belanda pada 1902-1903 via Perusahaan Kereta Api Negara, Staatssporwegen (SS).