TRIBUNTRAVEL.COM - Sebuah laporan menunjukkan ada lebih dari 5.000 "penerbangan hantu" di Inggris sejak tahun 2019.
Entah lepas landas ataupun mendarat di bandara Inggris, penerbangan hantu tersebut nyatanya menimbulkan masalah.
Para aktivis lingkungan telah menuduh bahwa penerbangan hantu di Inggris memiliki dampak signifikan terhadap perubahan iklim.
Terlebih, maskapai mengirimkan pesawat kosong ke langit hanya untuk mempertahankan slot penerbangan yang mereka cari.
Baca juga: Mengenang Insiden Aeroflot 3352, Kecelakaan Fatal Akibat Petugas Lalu Lintas Udara Tertidur
Melansir The National, Kamis (13/10/2022), para pegiat lingkungan selama bertahun-tahun telah menyerukan agar praktik penerbangan hantu tersebut diakhiri.
Komunitas lingkungan Greenpeace mengatakan kerusakan yang disebabkan oleh penerbangan hantu terhadap lingkungan sama dengan "emisi tahunan lebih dari 1,4 juta mobil."
Di samping penerbangan hantu, 35.000 penerbangan komersial juga telah melakukan perjalanan ke atau dari Inggris dalam 3 tahun terakhir.
Dalam beberapa momen selama pandemi Covid-19, Bandara Heathrow di London mencatat 663 penerbangan dengan penumpang hampir kosong ke atau dari Amerika Serkiat.
Data tersebut, pertama kali dilaporkan oleh The Guardian, memicu seruan baru dari para aktivis agar pemerintah Inggris menindak penerbangan hantu.
Baca juga: Viral 2 Pria Berkelahi dan Bikin Gaduh di Pesawat, Penerbangan Terpaksa Dialihkan
Bill McGuire, seorang ilmuwan iklim dan ahli vulkanologi, mengatakan data Otoritas Penerbangan Sipil Inggris (CAA) membuatnya tidak bisa berkata-kata.
“Kenapa ini dibiarkan? Ini sangat gila,” katanya.
Bill McGuire mengatakan bahwa mengizinkan pesawat kosong atau hampir kosong untuk terbang selama krisis iklim "adalah hal gila" dan "harus dihentikan."
Steve Davies, kepala pendidikan di Institute of Economic Affairs, mengatakan penerbangan hantu digunakan agar maskapai tidak kehilangan slotnya.
“Sistem ini mendorong penggunaan kapasitas bandara yang berlebihan dan menghentikan sinyal harga (biaya terbang) agar tidak berfungsi. Ada argumen tambahan bahwa eksternalitas tidak diperhitungkan, tentu saja," katanya di Twitter.
International Climate-Safe Travel Institute, yang terdiri dari akademisi, profesional, dan pendukung yang peduli dengan memajukan perjalanan rendah emisi, mengatakan di Twitter bahwa maskapai sama halnya 'menuangkan minyak tanah ke api' untuk memperburuk keadaan darurat iklim.